NASIONAL, mediakita.co – Debat kedua Pilkada DKI pekan ini akan dipimpin oleh Tina Talisa dan Eko Prasojo, kedua tokoh ini dinobatkan sebagai moderator debat Pilkada pekan ini.
Penobatan kedua tokoh ini menuai kontroversi di kalangan publik. Publik menduga kedua tokoh ini masih terikat dengan Partai Demokrat. Benarkah kedua tokoh ini masih terikat dengan Partai Demokrat?
Tina Talisa sendiri membantah bahwa dirinya didakwa sebagai kader Partai Demokrat. Hal ini dikonfirmasi oleh Komisioner KPU DKI, Betty Epsilon Idroos, bahwa Tina Talisa sudah menyatakan dirinya tidak terikat dengan partai politik manapun.
“Kami sudah menanyakan ke yang bersangkutan dan dia mengatakan tidak pernah menjadi kader partai politik mana pun,” ujar Betty.
Betty juga menyampaikan bahwa Tina sudah mengisi surat pernyataan bahwa dirinya bersih dari afiliasi kekuatan politik tertentu.
“Yang bersangkutan juga sudah mengisi surat pernyataan bahwa akan bersikap imparsial dan menjalankan pekerjaannya secara profesional,” ungkap Betty.
Namun, keterkaitan Tina Talisa dengan Partai Demokrat tak bisa dibantah.
Dalam acara Pelatihan Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Angkatan Keempat pada Minggu, 08 Juli 2012, Tina Talisa tampil sebagai “narasumber” dalam acara tersebut.
Tina Talisa, membawakan materi “Teknik Berbicara di Depan Publik dan Praktek Wawancara/Talk Show” dalam acara pelatihan itu.
Setelah memberikan materi, Tina Talisa juga melakukan teknik praktek wawancara dan konferensi pers di depan kamera.
Bukti kedekatan Tina Talisa dengan Partai Demokrat juga di sampaikan mantan Ketua Departeman Kominfo DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, bahwa “Tina Talisa merupakan kader Demokrat karena pernah mengikuti pelatihan. Juga, dia punya suami yang kebetulan adiknya Mirwan Amir, yang didukung Demokrat”, ujar Luhut.
Jadi. Memang kedekatan Tina Talisa dengan Partai Demokrat telah terkonfirmasi dengan bukti-bukti ini.
Sedangkan Eko Prasojo, jelas memiliki kedekatan dengan Partai Demokrat. Pasalnya. Eko Prasojo pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penertiban Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ditengah keterkaitan ini, mungkinkah debat Pilkada DKI dapat berjalan fair, adil dan netral?
Saksikan saja penampilan kedua tokoh ini nanti malam.