PEMALANG-mediakita.co – Pasar Paduraksa yang berada dekat tanjakan Palnem jalur Pemalang – Randudongkal, saat ini tengah menunggu hasil proses lelang untuk pelaksanaan rehab beberapa los dan lapak serta sejumlah kiosnya.
Sepekan lalu bagian dalam bangunan pasar tradisional yang berjarak 6 kilometer dari jantung kota itu dibongkar. Rata dengan tanah. Para pedagang ditempatkan di barak darurat di depan pasar. Tepatnya sebidang tanah yang semula merupakan halaman pasar. Mereka dibuatkan kios dan petak berkerangka kayu dan beratap asbes.
Tidak semua tertampung di lokasi ini, tapi pedagang yang mulanya menempati areal diantara los tetap ikut kejatah, di sela-sela barak maupun pinggiran kios bagian depan kompleks pasar yang tidak dibongkar.
Berdasarkan data di Bidang Pasar Diskoperindag, ada 18 kios dan semua los yang ada di pasar ini yang dibongkar total utuk direvitalisasi. Kondisinya memang sudah sangat tidak layak, kumuh dan sumpek.
Kepala Diskoperindag Pemalang, Drs Hepi Priyanto, MSi, melalui Kabid Pasar Ir Sakdudin, menerangkan, Pasar Paduraksa sebagai pasar daerah kondisinya sudah sangat parah. Sehingga perlu direvitalisasi. Dan anggarannya tentu tersedia, 6 M dari Kementerian Perdagangan. (TP-2017).
“Sekarang ini sedang proses lelang,” jelas Sakdudin di ruang kerjanya Rabu (19/7).
Revitalisasi dilakukan untuk tujuan yang jelas, agar pasar jadi rapi jali. Pemalang ingin menciptakan pasar sehat, tepatnya. Selebihnya agar pedagang yang berkegiatan merasa lebih aman serta nyaman. Kalau kondisinya jorok dan kumuh, mana tahan?. Termasuk pengunjung juga diharapkan menikmati suasana yang nyaman, bersih, rapi serta tertib dan aman.
Kelak diterapkan sistem zonasi, jelas Pak Kabid. Barang dagangan dilokasikan sesuai jenisnya, untuk daging tentu tidak satu los dengan produk konveksi. “Jika semua berjalan sesuai harapan sudah barang tentu semua pihak yang berkegiatan di pasar mendapatkan nilai tambah yang positif,” pungkasnya.