Ada Apa Sih dengan #GejayanMemanggil, Kok UGM dan Sanata Dharma Mengeluarkan Surat Edaran?

Poster Aksi #GejayanMemanggil (Sumber:Twitter)

Yogyakarta, mediakita.co. #GejayanMemanggil jadi trending topic dibicakan netizen di twitter hari ini. Berdasarkan Poster yang beredar di media sosial #GejayanMemanggil adalah seruan aksi damai yang mengundang para mahasiswa dan masyarakat umum untuk melawan pemerintah yang dianggap memojokkan rakyat.

Gejayan adalah salah satu jalan yang berada di Kota Yogyakarta kompleks UGM dan Sanata Dharma. Gejayan sendiri dianggap sebagai pusat pergerakan Mahasiswa Tahun 1998 yang berhasil menumbangkan Presiden Soeharto. Memori itu kemudian digunakan untuk hal yang sama di 2019 ini karena Pemerintahan Jokowi dianggap telah memojokkan rakyat melalui RKUMP, UU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, Kriminalisasi aktifis diberbagai sektor, dan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani isu lingkungan dan UU PKS tak kunjung disahkan.

Aksi yang direncanakan berlangsung berlangsung Senin 23 September 2019 ini memiliki motto, ‘Datang, Suarakan dan Lawan’.

Namun UGM dan Sanata Dharma sebagai salah satu kampus yang berperan penting dalam Gerakan 1998 justru mengelurkan surat edaran tak terlibat dalam aksi tersebut.

Di media beredar surat edaran dari UGM dan Sanata Dharma yang tidak mendukung aksi itu karena dianggap tidak jelas maksud dan siapa yang ada di balik aksi itu.

Bacaan Lainnya

Sebagai mana dilansir oleh Kompas.com surat yang beredar tersebu dibenarkan oleh pihak UGM dan Sanata Dharma. Berikut isi Suratnya:

Surat Edaran UGM (Sumber: Kompas.com)

Surat edaran dari UGM tersebut dengan Nomor: 6909/UNI.P/HMP/HM/2019. Ada tiga poin yang disampaikan dalam surat edaran tersebut.

Pertama, bahwa UGM tidak terlibat dan tidak mendukung aksi tersebut.

Kedua, kegiatan akademik pada 23 September 2019 tetap berjalan seperti biasa. Untuk itu, para mahasiswa, dosen, maupun tenaga pendidikan di lingkungan UGM diminta untuk tetap melakukan aktivitas akademik seperti biasa.

Ketiga, partisipasi terhadap aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apa pun.  Kemudian, segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggung jawab pribadi.

Surat edaran Sanata Dharma (Sumber:Kompas.com)

Surat edaran Sanata Dharma berisi 4 poin yang disampaikan rektorat Sanata Dharma terkait aksi damai #GejayanMemanggil.

Pertama, Universitas Sanata Dharma tidak terlibat dan terikat secara institusional dalam gerakan tersebut.

Kedua, Universitas Sanata Dharma tidak mendukung gerakan tersebut karena tidak jelasnya tujuan serta penanggung jawabnya.

Ketiga, kegiatan perkuliahan dan layanan administrasi perkantoran pada 23 September 2019 tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

Keempat, Universitas Sanata Dharma akan melakukan berbagai tindakan preventif yang perlu demi menjamin keselamatan, keamanan, dan ketertiban kehidupan kampus, mulai 23 September 2019 dan hari-hari sesudahnya jika dipandang perlu. Surat edaran ini ditandatangani oleh Rektor Universitas Sanata Dharma Johanes Eka Priyatma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “UGM dan Sanata Dharma Keluarkan Surat Edaran Terkait #GejayanMemanggil”, https://regional.kompas.com/read/2019/09/23/11462931/ugm-dan-sanata-dharma-keluarkan-surat-edaran-terkait-gejayanmemanggil?page=2.

Penulis: Piter Randan B/mediakita.co

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.