Masa Physical Distancing Beberapa Pasar Di Semarang Justru Semakin Ramai. Bagaimana dengan Rumah Sakit?

Pantauan Pagi - Pagi (2/04/2020) di Pasar Meteseh Semarang

Semarang, mediakita.co – Pemerintah telah melakukan tindakan antisipasi untuk memutus mata rantai penularan virus corona dengan himbauan agar masyarakat melakukan social/physical distancing. Masyarakat telah diimbau agar tetap tinggal di rumah; bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah dari rumah.

Tak hanya itu pemerintah telah mengeluarkan tindakan tegas terhadap masyarakat yang melanggar imbauan tersebut hingga ancaman kurungan penjara.

Namun sepertinya masyarakat tidak terlalu memperhatikan imbauan dan peraturan tersebut. Di Kota Semarang misalnya berdasarkan pantauan mediakita.co di beberapa pasar tradisional tetap ramai dikunjungi warga.

Sebut saja di Pasar Meteseh, Pasar Banyumanik dan pasar – pasar kecil tetap ramai dikunjungi warga bahkan cenderung meningkat dan ramai lebih pagi. Terlihat pula bahwa pengunjung di pasar tersebut tidak memperhatikan pengaturan jarak, bahkan cenderung berdempet – dempetan terutama saat pembeyaran belanjaan mereka.

‘Kira – kira satu minggu terakhir mas pasar di sini (Meteseh) lebih ramai pengunjung dan lebih pagi – pagi mungkin karena anak sekolah pada libur makanya ibu – ibu lebih pagi – pagi ke pasar’ tutut Ninik seorang penjual di Pasar Meteseh.

Bacaan Lainnya

Sementara itu para pengunjung beralasan tetap ke pasar karena konsumsi semakin meningkat saat harus tinggal di rumah.

‘Ya bagaimana ya mas, kalau tidak ke pasar mau masak apa coba di rumah. Soalnya tinggal di rumah itu ternyata kebutuhan makan malah lebih banyak, terutama anak – anak sebentar – sebentar makan dan maunya macam – macam’ tutur Bu Heri

Pemerintah Kota Semarang telah mengantisipasi agar masyarakat tidak berkunjung ke pasar dengan meluncurkan aplikasi belanja ‘Tumbasin’ namun belum efektif dan sanggup melayani masyarakat.

‘Saya mencoba menggunakan aplikasi tumbasin tapi sudah dua hari belanjaan saya gak datang – datang, bahkan dicancel’ ungkap Ibu Asih yang tinggal di Kedung Mundu Semarang.

‘Bayangkan kalau kita belanja kebutuhan mendesak seperti ikan, minyak, dll masak nunggu dua hari, ya kelaparan mas’ tuturnya lagi.

Jika pasar – pasar tetap ramai pengunjung, hal berbeda justru terlihat di rumah sakit – rumah sakit yang cenderung sepi pengunjung.

Suasana di RSND Semarang (02/04/20)

Di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Semarang (2/4/20) misalnya tampak kelihatan sepi hanya beberapa orang yang antre dibeberapa loket layanan, sangat berbeda dengan hari – hari sebelum wabah covid 19.

Menurut pihak RSND penurunan kunjungan itu mulai terasa dua minggu terakhir.

‘Biasanya ramai Pak tapi kira – kira dua minggu terakhir sepi pasien’ tutur seorang perawat di loket penerimaan pasien RSND.

Setiap pengunjung di RSND melalui tahap pemeriksaaan  suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum memasuki area RS. Pada setiap tempat pelayanan secara ketat physical distancing diterapkan dengan memberi tanda pada tempat duduk dan diawasi oleh pihak RS.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.