Jakarta, mediakita.co – Gubernur DKI Jakarta paling agresif dalam merespon wabah covid 19 hingga beberapa keputusannya harus dianulir oleh pemerintah pusat. Sebut saja misalnya pembatasan kendaraan, jumlah meninggal karena covid hingga rencana lockdown.
Provinsi DKI Jakarta terhitung sebagai daerah yang paling banyak menyumbang penderita dan meninggal karena covid 19. Dari 1.790 keseuruhan kasus di Indonesia 50,1 % terjadi di DKI Jakarta 897 kasus, demikian yang meninggal 53 % terjadi di Jakarta sebesar 90 orang.
Namun jika melihat anggaran yang disediakan untuk penanganan wabah virus paling membahwayakan tersebut jauh dibawah tetangga terdekatnya yaitu Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jawa Tengah terhitung sebagai daerah yang paling tinggi anggarannya untuk penanganan covid 19 yaitu 1,4 triliun dan Jawa Barat 500 Milliar. Sedangkan DKI Jakarta hanya 130 milliar bahkan jauh lebih rendah dari Kabupaten Musi Banyuasin yaitu 500 M setara dengan Jawa Barat.
Jika melihat paparan covid 19 dan APBD yang dimiliki paling tinggi di Indonesia seharusnya Anggaran DKI Jakarta untuk covid 19 lebih besar dari itu.
Tak ayal hal itu membuat banyak orang terheran – heran. Pasalnya Anis Baswedan paling banyak berpolemik soal covid 19 bahkan terbilang sebagai gubernur yang paling sering melakukan konferensi pers soal covid 19. Tak hanya itu ia dipuji banyak orang sebagai daerah yang paling siap menghadapi Covid 19.
Adalah Poitisi PSI Muhammad Guntur Romli melalui akun instagramnya menyoroti hal tersebut. Romli mengaku gemetar melihat anggaran Anies tersebut yang jauh lebih kecil dari kabupaten di luar Pulau Jawa yang penduduk dan pendapatannya jauh lebih kecil dari DKI Jakarta.
“Bergetar saya lihat alokasi anggaran penanganan Covid-19 ini, @aniesbaswedan yg disanjung2 oleh buzzer2nya bak presiden, ternyata kalah oleh Bupati… Sebagai warga Jakarta saya berhak tahu, kenapa alokasi anggaran balapan mobil Formula E Rp 1,8 T yg hanya dinikmati segelintir orang jauh Iebih tinggi drpd penanganan Covid-19 Rp 130 M unt keselamatan semua warga. Saya bergetar….,” tulis Guntur, Kamis (2/4/2020)
Sementara itu pemerintah pusat menyiapkan dana sebesar 405,1 T untuk penanganan covid 19. Anggaran tersebut diprioritaskan untuk perlindungan tenaga kesehatan, pembelian APD dan peralatan pendukung lainnya. Selain itu akan dimanfaatkan juga untuk insentif perpajakan dan kredik usaha rakyat serta perlindungan social.