ajibpol
DAERAH

Tragis ! Ini Dugaan Mengapa Pria Paruh Baya di Pemalang Gantung Diri

PEMALANG, mediakita.co- Warga Cikadu Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, ditemukan tewas gantung diri di kebun milik kakak kandungnya, Kamis (18/06/20)

Pria malang yang diketahui bernama Darto M Rodikin ini pertama kali ditemukan oleh Parnoto, kakak kandungnya sendiri. Di pohon rambutan dekat rumahnya, Darto ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan cara gantung diri.

Kapolsek Watukumpul, AKP Muawan Subagyo menyebut korban diketahui berangkat ke masjid sekitar pukul 04:00 WIB untuk sholat shubuh. Ia berpamitan dengan Rumini, ibu mertuanya. Namun hingga pukul 06:00 WIB, korban belum kembali juga.

Bahkan hingga pukul 07.00 WIB, Darto belum kembali. Padahal, sedianya korban akan bekerja di kebun milik kakaknya, Parnoto, untuk untuk menyemprot tanaman yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Namun, karena Darto tidak juga datang, Parnoto akhirnya memutuskan berangkat sendiri ke kebun miliknya. Tak disangka, ternyata ia menemukan adiknya dalam kondisi tak bernyawa dan gantung diri disebuah pohon rambutan miliknya.

Menurut Subagyo, korban Darto diduga mengalami depresi akibat tekanan ekonomi. Karena sejak pandmi Covid-19, Darto harus kehilangan pekerjaannya. Sementara ia memiliki banyak tanggungan hidup yang harus dipenuhinya.

Baca Juga :  Mayat Pria Tak Dikenal Ditemukan Warga, Terapung di Sungai Pemalang

“Sejak masa pandemi Corona kehilangan pekerjaan sebagai karyawan swasta dan banyak tanggungan/ tagihan yang harus di bayarkan,” ungkapnya, melalui pesan tertulisnya.

Sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan medis diperoleh keterangan didalam tubuh korban tidak ditemukan bekas luka lebam atau memar lainnya, cidera kepala dan tulang juga tidak ditemukan.

Saat di temukan, korban tergantung dengan menggunakan peci berjenis kopiah berwarna hitam, jaket coklat, baju batik dan celana jeans.

Korban yang diketahui memiliki tinggi badan sekitar 170 senti meter akhirnya dievakuasi oleh petugas polsek dan tim medis Puskemas Cikadu, Watukumpul bersama keluarganya.

 

Oleh : Teguh Santoso/ Shobikhatul Fakhriyah

Artikel Lainnya