TEGALWATON, mediakita.co,- Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak atas terjadinya Pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan agar sektor tersebut dapat bangkit dari ketepurukan, salah satunya adalah mengubah strategi.
“Sektor pariwisata sangat rentan terhadap perubahan, terlihat dengan adanya Covid-19 ini,” ungkap Pengajar Pariwisata Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Aldi Lasso, saat memberikan pembekalan memasuki masa bagi Kelompok Sadar Wisata (Podkwis) “Senjoyo Village”, di Tegalwaton, Kabupaten Semarang, Sabtu (11/07/2020).
Bukan berarti pengelola tempat wisata harus berdiam diri dan menunggu agar Covid-19 berlalu, namun dengan mengubah strategi, pengelola wisata bisa “survive” melewati masa pandemi ini. Aldi menyampaikan sejumlah jurus agar pengelola wisata mampu bangkit dan berkiprah kembali dengan usahanya.
“Pandemi memaksa kita lebih mengarahkan penarik wisatawan lokal, ketimbang menembus segmen internasional”, lanjutnya. Itu berarti pengelola wisata perlu melakukan pemetaan, potensi wisatawan yang tidak jauh dari lokasi wisata. Paket-paket wisata dalam kelompok kecil bagi wisatawan lokal dapat ditawarkan.
Selain menjaring wisatawan lokal, Aldi meminta agar pelaku wisata lebih mengiatkan promosi secara virtual. Konten-konten yang menjual dapat disampaikan lewat berbagai platform yang ada di dunia maya. “Konten virtual sangat membantu menjaring wisatawan yang letaknya jauh dari tempat wisata”, jelas Aldi.
Penekanan diberikan Aldi, dengan mengatakan bahwa faktor kenyamanan dan kesehatan menjadi syarat utama yang dicari wisatawan saat ini. “Pangsa pasar sudah berubah, kita juga harus berubah mengikutinya,” kata Aldi. (sf/mediakita.co).