SALATIGA, mediakita.co,- Bagi penikmat jajanan tradisional Serabi, ada satu varian baru yang wajib dicoba. “Serabi Tempe”, serabi yang dibuat dari tepung tempe.
Serabi Tempe merupakan satu dari sekian menu yang disajikan dalam acara, “Tempe-Based Innovation Training”, yang berlangsung di Joglo Bu Rini, Salatiga, Sabtu (25/07/2020).
“Membuat tepung tempe sangat mudah. Tempe di oven dengan suhu rendah, lalu hasilnya digiling,” ungkap Lusiawati Dewi saat menjelaskan proses pembuatan Serabi Tempe kepada peserta kegiatan.
Tekstur serabi yang menarik, ditambah dengan cita rasa yang tak kalah dengan serabi berbahan dasar tepung terigu, membuah sejumlah peserta pelatihan menempatkan “Serabi Tempe” menjadi salah satu pilihan teratas mereka di acara tersebut.
Didi, Chef Hotel Laras Asri Salatiga, peserta kegiatan, menyukainya. “Taste-nya bisa diterima baik di lidah,” ucapnya. Didi juga menikmati Sate tempe, bakso, dan gule tempe.
“Dengan berlangsungnya acara ini, diharapkan semangat peserta untuk mengenalkan sajian berbasis tempe, semakin tinggi,” jelas Lusi.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Forum Tempe Indonesia (FTI) Jawa Tengah itu memiliki keinginan mengenalkan Kota Salatiga melalui inovasi dari berbagai olahan tempe.
Lusi, yang sehari-hari mengajar di Fakultas Biologi UKSW, sempat diganjar penghargaan di bidang pengembangan inovasi oleh Pemerintah Kota Salatiga pada tahun 2019.
Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Salatiga Arso Adji Sajiarto, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh FTI Jateng dan mendapat dukungan USSEC itu.
“Melalui acara ini, diharapkan menu-menu yang ditampilkan bisa mengisi daftar menu di tempat anggota PHRI Salatiga. Sehingga Salatiga nantinya bisa dikenal lewat olahan tempe”, kata Arso.
Kegiatan berlangsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, sesuai dengan aturan Perwali Kota Salatiga No. 17 Tahun 2020 Tentang Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease Di Kota Salatiga. (sf/mediakita.co).