Nasional, mediakita.co – Secara berturut di awal tahun Indonesia di tengah pandemi menghadapi beberapa tragedi yang memilu antara lain jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Longsor Sumedang, Gempa Sulbar, Banjir Kalsel, dll.
Banyak masyarakat menunjukkan solidaritasnya dengan turut membantu dan manggalang dukungan. Salah satunya adalah Front Persaudaraan Islam (FPI). FPI yang trending di twitter dengan hastag #FPI_SelaluTerdepan mengunggah berbagai kegiatannya di tengah bancana baik di Kalimantan, Sulbar maupun Sumedang.
Selain mengunggah kegiatan-kegiatan mereka juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menyindir bahkan beberapa di antaranya menghina pemerintah.
Salah satu akun simpatisan FPI yang menyindir dan menghina pemerintah adalah https://twitter.com/dakwah_musafir . Dalam unggahan tersebut sang pemilik akun menulis, ‘Sudahlah… Negeri ini sudah kehilangan akal sehatnya setelah boneka jadi penguasa!!!…’ disertai gambar Presiden Jokowi dan gambar pinokio serta berlatar Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri. Pada gambar tersebut terdapat tulisan yang menyebut palu hukum ada di mulut anjing, berikut bunyinya:
‘Ketika boneka jadi penguasa keadilan hanya mimpi untuk rakyat. Negara jadi carut marut akibat hukum dijungkir balik. Aparat jadi penjahat, hakim jadi alat birokrat. Mari berpesta dan para pendukung boneka. Sikat terus para pembangkan boneka. Biarkanlah rakyat sengsara, asalkan Asing-Aseng Bahagia. Selamat datang investor asing, pukul mundur rakyat yang bikin pusing. Demikianlah ketika palu hukum ada di mulut anjing. Maka anjing hanya akan tunduk pada majikannya’ selengapnya.
Ada juga yang menyindir Menteri Sosial Tri Rismaharini,
‘Bu Mensos tolong dialog ke air di Kalsel mau dipulangkan kemana’ cuit https://twitter.com/baangor
Tak ketinggalan Ibu Iriana, Kahyang Ayu dan Selvi Ananda juga disindir,
‘Ibu Negara bersama denga Ibu Walikota Solo dan Ibu Walikota Medan #ironi, *yang terdampak musibah dan bencana tidak boleh iri dan dengki’ cuit https://twitter.com/_Banyoe diserta pose seragam batik Ibu Iriana, Selvy dan Kahyang. (prb/mediakita.co)