PURBALINGGA, Mediakita.co,- Pesawat Beechcraft B200 King Air menjadi pesawat pertama yang melakukan pendaratan di landasan pacu (runway) Bandara JB Soedirman Purbalingga, Minggu pagi (31/1/2021). Pesawat yang mengangkut rombongan dari Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub RI) tersebut kembali mengudara pada hari yang sama.
Dirjen Perhubungan Udara, Novi Riyanto, menyatakan, pihaknya sengaja menjajal landasan pacu tersebut untuk memantau langsung perkembangan pembangunan bandara yang berada di wilayah Wirasaba.
“Kalau saya melihat ini bagus sekali. Kalau dulu sejak masih dipakai TNI (kondisi) grass-nya (rumput bandara) sudah bagus dan saat ini sudah ditingkatkan menjadi aspal,”katanya.
Ditambahkan, pihaknya akan menyampaikan keinginan Pemerintah Kabupaten Purbalingga kepada Menteri Perhubungan dan TNI AU, khususnya mengenai percepatan pembangunan bandara. Menurutnya, fokus utama pembangunan adalah keselamatan, keamanan, dan pelayanan.
Kepala proyek pembangunan bandara, Agus Wialdi, memaparkan, sesuai kontrak kerja, pembangunan bandara JBS dimulai pada 17 Juni 2019 hingga 31 Maret 2021 dengan nilai kontrak Rp245.838.971.000. Tercatat sampai Minggu ke 82 progres fisik lapangan mencapai 85,98 persen. Pekerjaan fisik landasan pacu berukuran 30 meter x 1.600 meter sudah selesai 100 persen, demikian pula pembangunan apron dan taxiway. Sedangkan, pembangunan jalan akses PKP-PP baru mencapai tahap 43,19 persen.
“Untuk tahap awal ini terminal penumpang menggunakan tenda roder 20M X 40M. Secara umum progres pekerjaan 85,98 persen. Rencana sesuai kontrak 99,65 persen. Deviasi progres fisik terhadap master schedule minus 13,67 persen, sehingga ada sisa sampai selesai 14,01 persen,” papar Agus.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga, Agus Winarno mewakili Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan terimakasih atas dukungan Kemenhub dan TNI, sehingga Bandara Wirasaba dapat bertransformasi menjadi bandara komersial dengan sebutan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS).
Terkait dengan rencana pembangunan terminal penumpang dengan model tenda roder, pihaknya setuju. Selanjutnya, pihaknya bersiap memproses sisi administrasi terkait operasionalisasi bandara.
“Karena APBD sudah ditetapkan, maka kami harus izin ke DPRD untuk menganggarkan kegiatan mendahului APBD Perubahan, sehingga kami perlu surat dari Kemenhub terkait dukungan pengoperasian bandara,“ ungkapnya.