ajibpol
DAERAH

Ingin Bantuan Tunai UMKM, Warga Tegal Dapat Mengajukan Melalui Koperasi SSS

TEGAL, mediakita.co – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI  yang dipimpin Menteri Teten Mazduki,  memberikan bantuan uang tunai kepada pelaku Usaha Mikro dan Menengah (UMKM). Bantuan Presiden (Banpres) produktif ini berjumlah Rp 2,4 juta setiap penerimanya

Dimasa pandemi covid-19, bantuan tersebut dinilai sangat bermanfaat bagi pedagang kecil. Seperti diungkapkan Jayadi Ismanto, salah satu warga Desa Semboja Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal yang pedagang pecel ayam ini, bisa mengajak sesama pedagang untuk mendapatkan bantuan tersebut.

“Istri saya mendapatkan bantuan 2,4 juta rupiah dari presiden langsung pada saat itu ke istana pada tanggal 13 Juli 2020,” jelasnya kepada mediakita.co, Jumat (04/3).

Atas bantuan tersebut, dirinya mengaku tersentuh karena bisa membantu pedagang keliling, pedagang yang tidak tersentuh untuk mendapatkan bantuan. “Beruntung, kami bertemu dengan Koperasi Swara Seknas Sejahtera (SSS) di bawah kepemimpinan ibu Deitje W Mawuntu, yang selalu didampingi ibu Darsilawati, bagian urusan Banpres ini”.

Merasa tergerak, atas pengalaman dirinya, akhirnya Jayadi mengajak teman-temannya, para pedagang, untuk mengajukan bantuan lewat  Koperasi SSS.

“Allhamdulillah bisa mengajukan melalui koperasi Swara Seknas Sejahtera ini. Pedagang keliling yang sebelumnya benar-benar tidak terjamah dan tidak memiliki SKU untuk bantuan apapun, bisa mengajukan,” ungkapnya.

Dengan bantuan ini, kata Jayadi, masyarakat sangat terbantu. Khususnya dirinya dan para pedagang. Karena sejak adanya covid, pendapatan mereka sangat turun.  Terlebih dengan kondisi dirinya yang tidak lagi bekerja.

Baca Juga :  Bulan Depan Aplikasi Pasar Online Ngelapak Pemalang Siap Diluncurkan

“Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi lewat Kementrian Koperasi dan UMKM  juga kepada Ketua Koperasi Swara Seknas Sejahtera Ibu Deitje W Mawuntu yang telah membantu warga-warga disini untuk mendapatkan bantuan tanpa ada pengurangan sedikit pun saat pencairannya dari bank BRI,” ungkapnya.

Dia mengaku, bahwa bantuan yang diterima semua melalui transfer rekening bank miliknya. “Kan kami sendiri yg ke bank saat uangnya dimasukan dalam rekening tabungan atas nama kami sendiri di Bank. Jadi bukan uangnya yang kami terima dari petugas koperasi. Tidak ada koperasi memotong biaya terhadap uang yang kami cairkan tersebut”.

Senada disampaikan Darsono, seorang pedagang nasi uduk yang juga mendapatkan bantuan dari pemerintah senilai 2,4 juta rupiah.

“Allahmdulillah dibantu koperasi SSS banyak yang mendaptkan bantuan, tidak perlu repot-repot untuk mengurus SKU dan melalui koperasi SSS sangat mudah,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Sanusi, pedagang makanan dan minuman mengaku senang mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Saya senang banget mendapatkan bantuan, karena covid kemarin dagang sepi modal. Allhamdulillah, dengan daftar dan ajukan UMKM setelah cair ada modal kembali tanpa proses ribet,” kata Sanusi.

Sementara, Ketua Koperasi Swara Seknas Sejahtera Deitje W Mawuntu mengatakan, koperasi dibagi menjadi dua kategori anggota. “Anggota koperasi tetap yang memiliki hak dan kewajiban sesuai Anggaran Dasar Koperasi kami. Sedangkan untuk UMKM ini masih kategori Anggota  Tidak Tetap, karena masih anggota binaan yang dalam program kami lebih ke kegiatan sosial”.

Baca Juga :  Waspada.. Teroris Cyber Virus Wanna Cry Mengintai

“Mereka masih kami tuntun, masih kami bantu usahanya, di mana ke depannya ada peningkatan dan lebih pada kesejahteraan pedagang itu sendiri,” terangnya. Jikalau usaha mereka sukses dan  semakin besar, bukan tidak mungkin mereka bisa msuk dan menjadi Anggota tetap dalam wadah Koperasi kami,” terang Ditje.

Yang diharapkan, lanjut dia, hubungan dengan masyarakat. “Niat kami dalam hal ini membantu mereka, ada wadah banpres produktif disini. Mereka kan tidak tahu, tugas kami mensosialisasikan kepada mereka biar mereka tahu,” ungkapnya.

Lanjutnya, para warga tersebut tidak tahu caranya untuk mendapatkan bantuan sehingga dibimbing oleh teman-teman korlap atau sub korlap kami. “Dan akhirnya data mereka bisa masuk ke kami dan kami yang mengurusnya secara kolektif,” tandasnya.

Deitje menjelaskan, koperasi yang dia pimpin sifatnya hanya mengusulkan. “Akhirnya diterima dan mendapatkan bantuan.”

“Jadi kami sudah menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah dalam mensosialisasikan program pemerintah tersebut, juga membantu melayani dan mengawal pengusulan hingga banpres produktif tersebut bisa sampai kepada masyarakat usaha mikro yg membutuhkan” jelasnya, mengakhiri pembicaraan.

(Redaksi mediakita.co)

Artikel Lainnya