ajibpol
PEMALANG

Desa Unik Kades Nyentrik di Randudongkal Pemalang

PEMALANG, mediakita.co. Desa di Kecamatan Randudongkal ini punya nama yang unik, yakni Desa Kecepit. Berjarak sekitar 35 km dari ibu kota Kabupaten Pemalang, Desa Kecepit memiliki luas wilayah 128 hektar.

Kata Kecepit ini merupakan bahasa jawa. Kecepit dalam bahasa Indonesia berarti terjepit. Kata terjepit untuk makna sebagaimana nama Desa Kecepit ini,  dalam bahasa Indonesia memiliki persamaan makna yang artinya tergencet, terhimpit, terpepet, tersudut dan lain-lain makna sejenisnya.

Begitu uniknya makna dan pesan simbolik dibalik nama desa ini, sehingga nama Desa Kecepit cukup populer di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Selain popularitas dari sisi namanya, desa ini juga memiliki sumber daya alam dan lingkungan yang  sangat indah.

Bukan hanya nama desanya yang unik, menjadi makin lengkap karena Desa Kecepit juga memiliki Kepala Desa yang cukup nyentrik. Diketahui, selama 9 Tahun menjabat, Pak Kades Kecepit ternyata memiliki kebiasaan berangkat ke kantor dengan naik sepeda ontel.

Saat mediakita.co mewawancarai via whatsapp Kepala Desa Kecepit, Suwana mengatakan jika dirinya sudah 9 tahun naik sepeda Ontel dari rumah ke Balai Desa. Jarak rumah dan kantor desa kurang lebih 2 km,  tetapi kalau meninjau kelilinng desanya mencapai jarak  7 Km.

Baca Juga :  Tidak Berizin, Baliho Bakal Calon Bupati Pemalang Diturunkan

Suwana beralasan, naik sepeda ontel ini karena selain lebih hemat dan sesuai kemampuannya, juga menurutnya lebih sehat.

“Saya kades wong cilik bukan apa-apa dan siapa saya, hanya pamong ngemong atau melayani bukan dilayani,” ujarnya, Jum’at (15/10/2021).

Menurutnya, Cukup baginya pemimpin itu mesti membuat perubahan mindset di masyarakat yang harus makin baik. Apa yang ada untuk dirawat dan yang belum ada diupayakan menjadi ada. Bagaimana agar desa bermartabat, kita memberi manfaat dan tetap berbudaya dan tidak berjarak dengan masyarakat.

“Bisa cek datang ke desa tanya perangkat mas, saya tidak bawa motor dinas dua-duanya semua dibawa perangkat, saya pilih bawa onthel,” ungkapnya.

Masih menurut Suwana, untuk contoh masyarakat maka kades bukan sosok yang harus diutamakan, tapi harus mau berbagi segalanya untuk mitra kerjanya dan masyarakat.

“Dengan terjun langsung kami dari pemerintah Desa mengetahui kondisi di lapangan, bisa menyapa banyak warga sekaligus memberikan informasi tentang program yang sedang dilaksanakan, apakah pembangunan yang kami laksanakan sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masing masing dusun,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ini Alasan Plt Bupati Pemalang Tunda Pelantikan Sekda

Lebih lanjut menurutnya yang utama bagaimana ikut mensukseskan program pemerintah. Soal penampilan yang penting pantas. ***

Penulis : Teguh S

Artikel Lainnya