ajibpol
POLITIK

Dengan Visi “Menghidupkan” Gus Dur, KH. Yahya Cholil Staquf Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU

BANDAR LAMPUNG, mediakita.co- Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU setelah mengalahkan Said Aqil Siroj dalam Rapat Pleno V Muktamar NU yang digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat (24/12) pagi.

Yahya Staquf terpilih menjadi Ketum PBNU dalam pemilihan langsung atau voting. Pemilihan berlangsung sejak Jumat (24/12/2021). Di tahap pemilihan bacalon ketum, Yahya Staquf unggul dengan suara sebanyak 337.

Sementara Kiai Said Aqil memperoleh suara 210 dari total suara yang masuk, yaitu 548 suara terdiri dari cabang, wilayah maupun luar negeri. Dalam perhitungan itu, hanya satu suara yang dinyatakan tidak syah.

Sebelumnya, waketum PBNU KH. As’ad Said Ali, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar dan KH. Ramadhan Buayo dinyatakan tidak memenuhi syarat minimal dukungan, yakni 99 suara dipenjaringan bakal calon Ketum PBNU.

Gus Yahya yang kakak kandung Menteri Agama Yaqud Cholil Qoumas, lahir di Rembang Jawa Tengah, pada 16 Februari 1966.

Baca Juga :  Marak Terjadi, Bupati Bakal Intensifkan Kerja Tim Saber Pungli Pemalang

Menghidupkan Gus Dur

“Visi saya untuk memimpin NU ini adalah menghidupkan Gus Dur. Ini saya sudah nyatakan berulang-ulang. Jadi saya sampaikan kepada PWNU-PCNU se-Indonesia bahwa apa yang ingin saya lakukan, yaitu visi saya dalam memimpin NU lima tahun ke depan, ini bisa dinyatakan dengan sikap menghidupkan Gus Dur,” kata Yahya dalam jumpa pers, Kamis (23/12/2021).

Yahya Staquf ingin kehadiran NU benar-benar dirasakan.Untuk itu, Yahya bertekad untuk menghidupkan kembli pemikiran dan nilai-nilai dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Saya ingin Nahdlatul Ulama sebagai organisasi ini sungguh-sungguh bisa berfungsi dan dirasakan kehadirannya sebagaimana dulu kita semua menikmati fungsi dan merasakan kehadiran Gus Dur,” tambahnya.

Menurutnya, Gus Dur mempunyai visi-visi besar. Visi Gus Dur dipandang sangat relevan untuk diterapkan sampai waktu yang lama.

“Apa yang dibawakan oleh Gus Dur visinya, kinerjanya, saya bisa yakinkan bahwa itu semua harus dan bisa diproyeksikan menjadi konstruksi organisasi dan ini harus dibangun ke depan,” tegas Yahya..

 

Artikel Lainnya