PEMALANG, mediakita.co- Jasa penukaran uang rupiah baru mulai menjamur di Pemalang, Rabu (13/4/2022).
Momentum hari raya Idul Fitri lekat kaitannya dengan tradisi membagikan uang pada sanak famili. Uang yang bagikan pun dengan uang baru yang diterbitkan.
Masyarakat rela berbondong-bondong bahkan mengantre di perbankan guna menukarkan uang lama mereka dengan yang baru. Baik pecahan kecil hingga besar.
Melihat animo yang tinggi, beberapa orang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menawarkan jasa penukaran uang baru. Dengan tarif yang telah ditentukan oleh penjaja jasa.
Wisnu (25) salah seorang pembuka jasa penukaran uang baru, menuturkan, dirinya telah beberapa hari membuka lapak tukar uang rupiah baru.
“Sudah beberapa hari disini (lapak) untuk menawarkan uang pecahan rupiah baru. Uang yang ditawarkan dari pecahan 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu dan 20 ribu,” tuturnya.
Masyarakat yang ingin menukarkan uang dikenakan biaya 10 ribu rupiah. Dengan minimal penukaran, 100 ribu rupiah.
“Kalo biaya 10 ribu untuk 100 ribu, jadi kalo tuker 100 ribu bayarnya 110 ribu. Kalo minimal nuker 100 ribu,” kata Wisnu.
Sementara itu, Asih (32) pengguna jasa, mengungkapkan, dirinya merasa terbantu dengan adanya penukaran uang yang ada ini.
“Ya terbantu sih, karena ga antre. Tapi itu tadi ada biaya penukaran,” ungkap Asih.
Terpisah, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Tegal, M Taufik Amrozy, menuturkan, pihaknya telah menyiapkan 60 gerai penukaran uang. Terdiri di seluruh wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
“Kami bekerjasama dengan perbankan, ada 60 gerai penukaran uang. Transaksinya puntidak dikenakan biaya apapun,” tuturnya.
Uang yang disiapkan oleh Bank Indonesia Perwakilan Tegal sebanyak 4,12 triliun rupiah.
Oleh: Arief Syaefudin