Jakarta, mediakita.co – Pengamat politik IPI (Indonesia Public Institute) Karyono Wibowo menyampaikan Megawati berpeluang mencatatkan rekor king maker politik kelas dunia jika berhasil mencetak 3 kali kemenangan berturut-turut (hattrick) pada perhelatan pileg dan pilpres di Indonesia.
Hal itu disampaikan Karyono saat dimintai pengamatannya paska pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI bahwa PDI Perjuangan pada waktunya pasti akan mengajukan capres.
Menurutnya ada beberapa pesan penting dari pernyataan Puan Maharani yang di disampaikan saat kunjungan di Jawa Tengah yaitu meminta semua kader konsolidasi, fokus bekerja memperkuat basis untuk mengahadapi pemilu 2024 agar menang hattrick.
Puan menghimbau agar semua kader PDIP tidak terpengaruh dengan hasil survei dan polemik tentang figur ini atau figur itu. Puan juga memastikan PDIP akan memiliki seorang capres di Pilpres 2024 yang dipilih Ketum Megawati Soekarnoputri.
“Hemat saya, dari semua narasi pernyataan itu, mengisyaratkan bahwa Puan masih berharap untuk diusung menjadi calon presiden atau wakil presiden dari PDIP. Jika Puan punya hasrat menjadi presiden atau wakil presiden tentu sangat wajar. Pasalnya, menurut Karyono selain sebagai putri dari Megawati ketua umum PDIP, dia juga memiliki pengalaman menjabat sebagai menko PMK, pernah menjadi Ketua Fraksi, Ketua DPP PDIP beberapa periode dan saat ini menjadi ketua DPR RI, ditambah lagi dengan sederet jabatan lain. Segudang jabatan dan pengalaman tersebut tentu layak untuk menjadi modal sebagai capres-cawapres” terangnya.
Disisi lain menurutnya, dalam konteks pertarungan elektoral, segudang pengalaman dan jabatan belum cukup untuk memenangkan kontestasi pemilihan presiden (pilpres). Tokoh yang ingin maju dalam kontestasi elektoral selain harus memiliki modal sosial (social capital), modal finansial juga perlu modal personality yang harus dibangun setepat mungkin dengan preferensi publik untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas.
Selama ini dalam kajian dan riset perilaku pemilih justru faktor kepribadian (personality) ini paling dominan menjadi pertimbangan memilih pemimpin, diantaranya kepribadian merakyat, rendah hati, ramah, dermawan, suka menolong, responsif, konsisten, tanggung jawab, terbuka, komunikatif dan lain-lain.
Karyono menyampaikan bahwa publik justru paling menanti siapakah capres dari PDIP pilihan ketua umum Megawati nanti?
Jawaban dari Megawati ini tentu ditunggu-tunggu banyak orang.
“Terkait soal ini, saya ingin menggarisbawahi pernyataan Puan Maharani yang berharap PDIP menang hattrick dalam pertandingan pemilu. Saya duga, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri berfikir sama seperti Puan. Prediksi saya, Megawati akan berjuang sekuat tenaga agar PDIP menang pemilu legislatif dan pemilu presiden 3 kali berturut turut” menurutnya.
Ia melihat ada kecenderungan Megawati akan mewujudkan impian itu sebagai legacy politik. Dengan begitu, maka Megawati akan dikenal dan dikenang bahkan menjadi tokoh kelas dunia sebagai “King Maker” yang berhasil menjadikan PDIP menang pilpres dan pileg 3 kali berturut turut. Jika berhasil, maka Megawati tidak hanya layak memecahkan rekor muri tapi lebih dari itu bisa memecahkan rekor dan perlu didaftarkan ke Guinness World of Records sebagai King Maker perempuan berpengaruh.
Mega bisa mencatatkan penghargaan yang paling bergengsi memecahkan rekor dunia yang dicatat dalam Guinness World of Records sebagai king maker perempuan kelas dunia.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana agar berhasil menang hattrick? Karyono yakin kalau Megawati akan mengambil keputusan tepat dan di timing yang tepat. Jarang membuat suatu keputusan yang gegabah.
Dalam pandangan Karyono ada beberapa pertimbangan dalam membuat keputusan mengusung pasangan calon presiden agar bisa menang hattrick, diantaranya adalah mempertimbangkan aspek elektabilitas selain pertimbangan integritas dan kapabilitas dan intuisi politik Mega. Sebab, tidak mungkin bisa menang hattrick tanpa mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, pungkasnya.(Teguh/mediakita.co)