PEMALANG, mediakita.co- Pengelolaan sampah di Pemalang menjadi acuan bagi daerah lain. Terbukti dengan adanya studi tiru yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klaten, Selasa (13/9/2022).
Kunjungan wakil rakyat asal Klaten ini bermaksud mempelajari bagaimana pengelolaan sampah di Kabupaten Pemalang. DPRD Klaten juga meminta stakeholder terkait untuk memaparkan materi yang ada.
Pemaparan sendiri berlangsung di Kantor DPRD Pemalang. Tepatnya di ruang Komisi B.
Kunjungan ini, disambut oleh Ketua Komisi B, Fahmi Hakim. Serta para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang membidangi.
“Jadi, DPRD Klaten berkunjung kesini, mempunyai maksud dan tujuan untuk mempelajari bagaimana kami (Pemalang) mengelola sampah. Selanjutnya, mereka (DPRD Klaten) ingin menerapkannya disana (Klaten),” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemalang, Raharjo.
Total sampah di Pemalang perharinya mencapai 250 ton. Kemudian, dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah, Pesalakan, Kecamatan Pemalang.
Saat ini, kapasitas sampah yang bisa diangkut, yaitu 70 persen dari total sampah yang ada.
“Kemampuan kami mengangkut ataupun mengelola sampah, baru mencapai 70 persen. Harapannya kapasitas angkut sampah dapat naik melalui skema pengelolaan sampah mandiri yang ada di desa atau kelurahan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemalang.
Pemalang juga telah memanfaatkan sampah menjadi energi. Bahkan telah dibuat mesin yang dapat memproduksi BBM (Bahan Bakar Minyak) dari sampah.
Mesin ini dibuat oleh pelajar SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Satya Praja 2 Petarukan. Bekerjasama dengan Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ), telah diresmikan sejak bulan Agustus yang lalu.
“Salah satunya melalui teknologi ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Persatuan Alumni Jerman (PJA) atas upayanya memberikan training kepada anak didik kami di SMK Satya Praja sehingga berhasil membuat mesin yang diharapkan nantinya bisa bermanfaat bagi semua,” ungkap Ketua Yayasan Satya Praja, Wahono saat acara peresmian, (16/8/2022).
Oleh: Arief Syaefudin