TORAJA, Mediakita.co – Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Toraja Utara Pendeta Musa Salusu menyebut bahwa peristiwa Natal merupakan momentum merajut kebhinekaan untuk memperkokoh keindonesiaan (25/12/22).
Hal tersebut diungkapkan Pendeta Musa Salusu menanggapi suasana natal di Toraja. Menurutnya bahwa perayaan natal di Toraja melibatkan semua kalangan.
‘Natal di Toraja tidak mengenal perbedaan agama, semua turut bersukacita, keluarga yang Islam maupun Aluktodolo ikut merayakan natal bersama, tidak ada kecanggungan’ tuturnya.
Selanjutnya Ketua Sinode Gereja Toraja dua periode tersebut menyebutkan bahwa jika ingin belajar toleransi berkunjunglah ke Toraja. Menurutnya di Toraja semua umat beragama saling menjaga satu sama lain dalam konsep rarabuku (persaudaraan) dan sangserekan ( sesama sebagai satu kesatuan).
‘Di Toraja itu tidak ada konflik dengan latar belakang agama, sebab masyarakat Toraja lebih mementingkan rarabuku lebih dari apa pun. Selain itu masyarakat Toraja menganggap semua ciptaan termasuk manusia sebagai sangserekan)’ ucapnya.
Pendeta Salusu juga menyampaikan bahwa di Toraja semua agama rukun dalam semua tataran kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam ritual-ritual adat semua diperlakukan sama tanpa terkecuali.
‘Dalam kehidupan beragama masyarakat Toraja sangat rukun. Dalam ritual adat misalnya semua diperlakukan sama, yang muslim dihargai dengan menyajikan makanan mereka secara terpisah bahkan dalam rambu solo mereka disediakn hewan yang mereka olah sendiri sesuai keyakinan mereka’ tuturnya.
‘Dalam persiapan natal di banyak tempat di Toraja khususnya di kampung-kampung semua turut mempersiapkan dan merayakan tanpa membeda-bedakan agama’ lanjutnya.
Karena itulah menurut pria berambut putih ini natal di Toraja adalah cerminan kebhinekaan yang harus dijaga demi memperkokoh keindonesiaan.
Dari Toraja Pendeta Musa Salusu mengucapkan selamat natal untuk semua masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Sulawesi Selatan dari Toraja. (Red/Mediakita.co)
