PEMALANG, mediakita.co- Para petani di 3 daerah (Pemalang, Tegal dan Pekalongan) optimistis akan memberikan sumbangsih pada produksi bawang putih secara nasional.
Para petani ini berhimpun dalam satu paguyuban yang dinamakan ‘Lumantaring Berkah Kahuripan.’
Rasa optimisme para petani, diungkapkan saat kegiatan tanam bawang putih di Kawasan Wisata Bukit Tanggeban Desa Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.
Penanaman bawang putih ini bertepatan pada momen hari lahan basah se-dunia. Peringatan tersebut, jatuh pada tanggal 2 Januari setiap tahunnya.
Menurut Ketua Paguyuban, Risnoto, pihaknya yakin akan dapat memberikan berkontribusi ke pemerintah. Khususnya dalam menaikkan produksi bawang putih nasional.
Dipilihnya Desa Nyalembeng sebagai lokasi penanaman, karena sesuai dengan karakteristik tanaman.
“Bawang putih memiliki kualitas yang baik jika ditanam diketinggian minimal 800 MDPL. Dan seperti kita ketahui, wilayah Desa Nyalembeng telah memenuhi syarat itu,” ujarnya.
Rencananya, penanaman bawang putih di Kabupaten Pemalang akan mencapai ratusan hektare. Untuk lokasinya akan bertempat di wilayah Pemalang bagian Selatan.
“Direncanakan lahan untuk menanam bawang putih di Pemalang totalnya mencapai 500 hektare. Untuk wilayahnya, ada di punggung (Pemalang bagian selatan),” ujar Ketua Paguyuban Petani Lumantaring Berkah Kahuripan.
Ia pun mengajak agar generasi muda untuk turut serta. Sebab, memiliki potensi ekonomi yang baik.
Sementara itu, Profesor Loekas Soesanto, Imuan Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, menuturkan, tentang pentingnya bawang putih dalam sekup ekonomi nasional.
“Bawang putih salah bagian yang menentukan inflasi. Selama ini, bawang putih yang beredar, sebagian besarnya impor,” tuturnya.
Profesor Loekas Soesanto, juga menyebut, bahwa bawang putih merupakan komoditas yang ‘seksi.’
“Komoditas bawang putih itu seksi, harganya bagus di pasaran. Di Jawa Tengah, potensi produksinya bisa 45 persen dari produksi nasional,” ucapnya.
Dalam kegiatan penanaman, diikuti pula dari Forkopimda Kabupaten Pemalang dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.
Oleh: Arief Syaefudin