PEMALANG, mediakita.co- Dalam peringatan hari otonomi daerah di Pemalang, disisipi aksi simpatik dengan pemeriksaan dini penyakit tidak menular, Sabtu (29/4/2023).
Peringatan hari otonomi daerah, dipusat di Pendopo Kabupaten Pemalang. Acara dimulai dengan upacara yang dipimpin oleh Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat.
Selepas upacara, dinas kesehatan mengadakan aksi deteksi dini penyakit tidak menular. Hal ini dilakukan agar tingkat kewaspadaan di masyarakat dapat meningkat.
Mengingat salah satu penyebab kematian mayoritas terbesar di Indonesia diakibatkan mengidap penyakit tidak menular.
Penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian paling tinggi, yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dalam data WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia, menerangkan, bahwa 35% kematian manusia, bersumber dari penyakit jantung dan pembuluh darah. Selanjutnya, penyakit kanker juga menyumbang angka kematian sebesar 12%.
Melihat fakta-fakta yang demikian, Dinas Kesehatan Pemalang berkomitmen untuk memberikan pemahaman tentang penyakit tidak menular.
Menurut Sub Koordinator Pencegahan Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Pemalang, Siti Khalimah, pihaknya berupaya menekan angka prevalensi penyakit tidak menular.
“Kami (dinkes) berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan angka prevalensi ptm (penyakit tidak menular) yang terjadi di Pemalang. Kami turun ke masyarakat memberikan edukasi dan melakukan deteksi,” jelasnya.
Sasarannya adalah masyarakat yang berpotensi mengidap penyakit tidak menular.
“Utamanya ke masyarakat yang usianya produktif, antara 15-59 tahun. Sebab apa, punya potensi yang lebih tinggi dibandingkan yang lain,” tuturnya.
Kata dia, salah satu penyebab terjadinya penyakit tidak menular adalah pola atau gaya hidup.
“Karena jarang olahraga, makan-makanan cepat saji dan kebiasaan merokok, akhirnya memicu terjadinya penyakit,” kata Siti Khalimah.
Ia pun mengimbau agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup yang sehat dengan cerdik (cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga, diet seimbang dan istirahat yang cukup serta kelola stres).
Oleh: Arief Syaefudin