PEMALANG, mediakita.co – Budiono Sukim, Pria asal Desa Sewaka Dusun Kranggan Pemalang Jawa Tengah ini merupakan Top Chef di London Inggris. Anak dari pasangan Bapak Sukim dan Ibu Rahayu ini tidak saja menjadi chef di restauran atau hotel berbintang tetapi juga menjadi Kepala Chef di Hotel tertua di Inggris, “The Savoy Hotel London” sebagai Sous Chef di restaurannya yang bernama River yang sebelumnya bernama Kaspars.
Menengok masa Kecil sang Top Chef Budiono
Sejak kecil, Budiono Sukim sudah terlatih menjadi anak yang mandiri. Untuk mendapatkan uang jajan sejak kelas 4 – 6, alumni Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sewaka Kabupaten Pemalang Jawa Tengah ini berjualan Es Bon-Bon yang diambil di Pasar Paduraksa untuk dijual keliling.
Tamat SD, Budiono Sukim melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Pemalang. Kemudian ketika lulus SMP, Ayah Budiono Sukim menyuruhnya untuk bekerja di Jakarta karena Ayahnya tidak sanggup untuk membiayainya sekolah tingkat SMA/sederajat.
Perjuangan Hidup Sang Top Chef di Jakarta
Budiono Sukim akhirnya menuruti kemauan Ayahnya, tapi Ia tidak menyerah begitu saja. Sambil bekerja beliau pun melanjutkan niat dan tekadnya untuk melanjutkan sekolah dan akhirnya Budiono Sukim pun bersekolah di SMEA Dwi Jaya Jakarta. Budiono muda bekerja dengan berjualan otak-otak dari pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang, selanjutnya pukul setangah 1 siang sampai puku 6 sore Ia habiskan untuk belajar atau bersekolah di SMEA Dwi Jaya Jakarta Selatan. Kemudian pada malam harinya, yakni pukul 19.00 Wib sampai pukul 21.00 Wib digunakannya untuk mengajar les dari 3 orang anak SD di tetangga kontrakannya.
Setelah tamat SMEA, Budiono mendapatkan kesempatan untuk mengenyam bangku kuliah di Sekolah Tinggi Informatika & Komputer di Bilangan Cempaka Putih Jakarta yang dibiayai oleh kakaknya. Sayangnya, Budiono muda hanya kuliah sampai semester 4 karna harus keluar pada tahun 1994 dengan alasan kurangnya biaya kuliah.
Sebelum menjadi Top Chef, Budiono pernah jadi Tukang Cuci Piring
Beliau pun memutuskan untuk menjadi tukang cuci piring di Restaurant Samudra di Bilangan Sudirman. 3 bulan kemudian Ia masuk menjadi pembantu dapur (asisten) yang mana tugas kerjanya ialah mengepel lantai, memotong bawang sampe mengepel lantai lagi. Alhasil, 2 taun kemudian Budiono diberi kesempatan untuk belajar memasak dari mulai cara memasak menggunakan panggangan Ala Tionghoa sampai akhirnya diajari cara memasak Ala Chinese Kitchen.
Pada tahun 2000, Budiono berhasil masuk ke Four Seasons Hotel Jakarta sebagai Banqueting Sous Chef. Yang akhirnya pada Taun 2004 berhasil ditransfer ke Four Seasons Hotel London untuk memberi nuansa Asia di dapurnya.
Awal Karir di London Inggris
Tahun 2004 dijalaninya dengan berat karena faktor budaya, makanan dan tentunya bahasa yang paling menjadi kendala. Ia pun ikut kursus bahasa inggris yang dibiayai oleh perusahaan. ” Alhamdulillah sedikit demi sedikit bisa meskipun belum begitu pandai,” kata Budiono saat berbincang dengan mediakita.co
Tahun 2008 pindah ke Four Seasons Hampshire selama 2 tahun sebelum bergabung dengan The Savoy London (Salah satu hotel paling bagus di dunia) sebagai Sous Chef, hingga 18 bulan kemudian Ia diangkat menjadi Banqueting Chef.
Budiono Sukim juga pernah diundang untuk menjadi juri kehormatan Perlombaan Masak “British Turkey Awards” di Birmingham University pada tahun 2013 dan 2014. Pemenangnya akan mendapatkan kesempatan ikut memasak di The Savoy London dan menyiapkan hidangan untuk 350 orang tentunya degan arahan Budiono Sukim.
Ternyata sang Top Chef Hobi Fotografi
Budiono yang punya hobi fotografi, pada 2013 mendapat kepercayaan menjadi juri di Universitas Nunetown University, Midland, Inggris. Budiono juga mendapat kesempatan terbang ke Shanghai (The Peace Hotel Shanghai) untuk memperdalam masakan Shanghai dan dengan mudah mengimplementasikan di The Savoy untuk 275 VIP yang datang ke London dari Shanghai China.
Mendapatkan Penghargaan The AA Awards
Dengan kerja kerasnya, Budiono mendapat penghargaan The AA Award dengan kategori sangat bagus di England dan ia pun mendapat kesempatan belajar di “The Fat Duck”, salah satu restaurant ternama di dunia bersama Chef Heston Blumenthal. Pihak managemen sangat senang dan ia pun dapat promosi sebagai Banquet Chef. Setiap tahun The Savoy memberikan jamuan makan untuk para Selebriti terkemuka, kalangan Kerajaan dan kalangan Elit Pemerintah.
“Saya di dapur selalu bekerja sama dengan chef ternama di dunia seperti Gordon Ramsay, James Martin, Tom Aikens, Heston Blumenthal, Tom kerridge, dan sebagainya,”bebernya.
Karir Budiono Sukim di Dubai
Januari 2015, Budiono Sukim di hubungi oleh Manager Hotel Four Seasons Hotel Dubai untuk ditempatkan sebagai Chef De Cuisine. Saat di Dubai, Budiono mendapat penghargaan sebagai “The Best Catering of The year in Four Seasons Around The world” atau katering terbaik pada jaringan Hotel Four Seasons seluruh dunia.
Membentuk INCA-UK
Budiono yang bersama beberapa rekan dari Indonesia yang menjadi juru masak di berbagai hotel terkemuka di London awal pekan ini mendeklarasikan pembentukan “Indonesian Chef Association” (Perhimpunan Chef Indonesia) di Inggris (INCA-UK.) Organisasi ini dibentuk agar dapat berbagi semangat di dunia kulinari khusunya dalam upaya mempromosikan kuliner Indonesia di Kerajaan Inggris, meskipun tidak mudah. Sejak Februari 2016 Ia balik lagi ke London untuk kembali menjadi Executive Sous Chef di Marriott Country Hall, London Inggris.
Kenangan Terindah Budiono Sukim Saat Kecil di Pemalang
Sewaktu masih duduk di bangku SMP, Budiono Sukim bersama teman-temanya suka bermain ke wilayah Pemalang selatan, yaitu di daerah Moga yang merupakan wilayah pegunungan di Kabupaten Pemalang dekat dengan Kaki Gunung Slamet, berhawa sejuk dengan udaranya yang masih nan natural dan hijau.
Terinspirasi dari Kakeknya
Sebagai seorang koki ternama, Chef Budiono tidak lupa akan asal usulnya, pada saat acara Indo-Taste, yang digelar diaspora Indonesia di Inggris. Budiono Sukim mempromosikan gulai iga sapi bakar khas sang kakek, yang merupakan penjual sate dan gulai di Dusun Sirau Desa Paduraksa Pemalang. Kecintaan Budiono Sukim pada dunia kuliner berawal semenjak Ia duduk di bangku SMP, karna sejak itu Budiono Sukim sudah bekerja membantu kakeknya di dapur rumah makan yang menjual sate dan gulai milik Mbah Caslam (Alm).
Ditulis Oleh : Judi Cruise
Redaksi : mediakita.co