mediakita.co – Akhir-akhir ini publik ramai membicarakan Dimas Kanjeng atau Taat Pribadi. Pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo ini menjadi sorotan publik lantaran isu penggandaan uang dan kasus pembunuhan dua orang santrinya.
Namun Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim membantah bahwa pimpinannya tersebut dapat menggandakan uang. Menurutnya, Taat Pribadi hanya jago memunculkan uang secara tiba-tiba. Ia bahkan mengaku pernah menyaksikan proses itu secara langsung.
” Tidak ada menggandakan,” ungkap Marwah dilansir dari Kompas. ” Beliau punya ilmu bisa memindahkan uang melalui tangannya, atau tiba-tiba ada peti berisi uang, atau ruangan penuh berisi uang. ” Meski mengaku uang asli, namun Marwah mengaku tak mengetahui dimana asal usul uang tersebut.
” Itu uang asli, sekarang ada di tangan polisi. Ya kami tantang lah polisi, ada enggak yang palsu?,” tukas Marwah. ” Ini memang uangnya banyak, kalau Anda terlibat disini pasti tugasnya membagi duit buat dibagi orang miskin.
Uang tersebut diduga dari hasil pendaftaran orang-orang yang bergabung dengan padepokannya. Selain itu, padepokan itu juga sering mendapat sumbangan uang dengan jumlah yang fantastis. Meski demikian, polisi tetap mengusut kasus Taat Pribadi terkait penipuan dan pembunuhan.
Redaksi : mediakita.co