BREBES, mediakita.co – Aksi demo tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di sejumlah daerah. Aliansi Masyarakat Brebes menanggapi kebijakan perihal kenaiakan BBM Sabtu, (3/9/2022). Seruan Aksi yang tergabung dari Aliansi Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), Mahasiswa dan masyarakat Brebes berdemonstrasi di Gedung DPRD Brebes, Senin, (5/9/2022).
Dalam aksi unjuk rasa ini, sejumlah pendemo berasal dari berbagai massa seperti Himpunan Mahasiswa Islam(HMI), Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila(Sapma PP), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII), dan masyarakat bawah yang terdampak khusunya Buruh, Supir Angkot, Ojek Online dan naiknya bahan pokok lain.
Ada beberapa tuntutan yang disampaikan diantaranya. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi Pemerintah Daerah harus menaikan UMK Brebes 30 persen, Pemerintah Daerah harus melibatkan Rakyat dalam pembahasan Anggaran, Pemerintah Daerah harus memberantas Mafia BBM di Kabupaten Brebes, Pemerintah Daerah mendesak Pemerintah Pusat untuk mengevaluasi kebijakan Kenaikan BBM, Pemerintah Daerah mendesak pemerintah pusat untuk menginstuksikan KPK memeriksa dengan adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran, Menolak pengalihan kebijakan pemerintah terkait subsidi BBM ke Bantuan Langsung Tunai(BLT), Pemerintah Daerah harus menaikan harga hasil tangkap nelayan, Menyepakati aspirasi Masyarakat secara terbuka dilapangan aksi.
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, aksi demo membentangkan berbagai poster tuntutan kenaikan BBM, atribut bendera oraganisasi dari Stadion Karang Birahi menuju ke Gedung DPRD Brebes. Selain itu, mereka menutup Jalur Pantura sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Koordinator Lapangan (Korlap), Jepri mengatakan, kebijakan menaikan harga BBM memiliki dampak yang luas, aksi demo ini untuk memprotes kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
“Tuntutannya sudah saya sampaikan, kami turun ke jalan hingga Ibu Bupati dan DPRD hadir ditengah-tengah kita untuk ikut memprotes kebijakan menaikkan harga BBM yang berdampak pada masyarakat,” Ujarnya Saat ditemui di lokasi.
Peserta Aksi Anggota HMI, Ahmad Farizal mengatakan pengalihan kebijakan pemerintah terkait subsidi BBM ke Bantuan Langsung Tunai(BLT) bukan solusi mengatasi dampak naiknya BBM.
“Kalo mengandalkan BLT BBM sebagai solusi kenaikan BBM, jelas itu tidak merata. Sedangkan masyarakat yang terdampak bukan hanya penerima Program Keluarga Harapan(PKH) dan Keluarga Penerima Manfaat(KPM) tapi Petani kecil, Nelayan, Buruh, Ojek Online, Pelajar, dan Mahasiswa yang juga ikut terdampak,” Ujarnya saat ditemui di lokasi.
Sementara itu Bupati Brebes, Idza Priyanti dan Ketua DPRD Brebes, Mokhamad Taufik yang menemui massa langsung diminta untuk menandatangani surat pernyataan mahasiswa di atas materai untuk disampaikan ke pemerintah pusat. Hingga berita ini terbit, pendemo membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan kepolisian dan meninggalkan berbagai poster sebagai bentuk menolak di depan gerbang DPRD Brebes.