Anis Jadikan Pulau Reklamasi Opsi Balapan Formula E yang Dulu Waktu Kampanye Ditolak, Ferdinand : Makanya Jangan Mikir Pakai Dengkul

Anis Jadikan Pulau Reklamasi Opsi Balapan Formula E yang Dulu Waktu Kampanye Ditolak, Ferdinand : Makanya Jangan Mikir Pakai Dengkul

JAKARTA, mediakita.co- Pegiat media sosial dan politik Ferdinand Hutahaean mengkritik keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan Pulau Reklamasi menjadi salah satu dari lima opsi tempat Balapan Formula E.

Melalui akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean3 juga mengungkit janji politik anies waktu kampanye Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, Anies dengan tegas menyatakan menolak reklamasi.

“Ketika yang HARAM jadi DIHALALKAN demi menyelamatkan diri dari JERAT HUKUM. Reklamasi yang ditolak kini akan digunakan salah satu opsi balapan tak jelas Formula E. Nies, makanya kalau mikir jgn pake dengkul, gini kan jadinya? Sdh ruwet, malu dong..! Ehhh punya maku ngga sih?,” cutit @FerdinandHaean3, Kamis (7/10/2021).

Sependapat dengan ferdinand, Waluyo Iskandar bahkan menyebut kemenangan Anis disokong oleh isu reklamasi. Menurutnya, Ahok kalah dari Anis salah satunya disebabkan oleh narasi Pulau Reklamasi.”

Bacaan Lainnya

“Parahhh…ahok kalah di pilgub salah satunya narasi pulau reklamasi..smoga tau diri dan tau malu pa anies,” ungkap Duren kampong dengan akun @waluyoiskandar, dikolom komentar cuitan Ferdinand.

Tak berhenti disini, warga dunia maya Jonche Jonrado juga mengungkit kebijakan Anis menebang pohon di kawasan Monas. Sebelumnya, Formula E oleh Anies akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas). Langkah ini ditempuh Pemprov DKI lantaran Pemerintah Pusat tak kunjung memberi izin ajang balap mobil listrik tersebut di kawasan cagar budaya Monas.

“Pohon udah di tebang ternyata gagal Denah sirkuit yg beredar mirip simpak ternyata pindah Pulau Reklamasi jadi formula E pasti gagal karena isu lingkungan & rawan susu nami,” ungkap Jonche Jonrado @MohamadAlifin.

Perubahan Nama Pulau Reklamasi

Sebelumnya, Anies mengubah nama pulau reklamasi yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.  Melalui Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1.744 Tahun 2018, Anies mengubah nama pulau reklamasi.

Di Pulau C, diubah dengan nama Pantai Kita. Pulau D diberi nama Pantai Maju, dan Pulau G menjadi Pantai Bersama.

Setelah mengubah nama pulau tersebut, Anies kemudian mengeluarkan aturan tentang penataan dan pengelolaan kawasan Pantai Kita, Maju, dan Bersama. Penataan Pantai Kita Maju Bersama dimulai pada 23 Desember 2018 ditandai dengan peletakan batu pertama pada jalur jalan sehat dan sepeda santai (jalasena).

Janji Anies Tolak Teklamasi

Janji Anies Tolak Teklamasi

Saat Kampanye Pilkada DKI Jakarta, Anies secara tegas menolak reklamasi. Anies menganggap, reklamasi adalah merusak lingkungan dan berdampak negatif terhadap nelayan di kawasan Teluk Jakarta.

“Mengapa kami menolak reklamasi, karena (reklamasi) memberikan dampak buruk kepada nelayan kita dan memberikan dampak kepada pengelolaan lingkungan,” ujar Anies saat debat Pilkada DKI pada April 2017.

Dalam beberapa kesempatan semasa kampanye, Anies mengungkapkan janjinya menghentikan reklamasi dan menyelamatkan nelayan di pesisir Jakarta. Menurut Anies, jika reklamasi tetap dilanjutkan, lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.

Janji itu dipenuhi Anies dengan mengumumkan penghentian proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Namun, Anies hanya menghentikan proyek reklamasi di 13 pulau yang belum dibangun. Sementara, pencabutan izin tidak dilakukan untuk empat pulau reklamasi yang sudah telanjur dibangun.

Oleh : Redaksi-01/mediakita.co

 

Pos terkait