PEMALANG, mediakita.co- Guna mengantisipasi kelangkaan gas 3 kg, Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemalang, blusukan ke sejumlah pangkalan dan agen gas.
Selain untuk mengantisipasi kelangkaan stok, blusukan ini juga bertujuan mengontrol apakah ada penyelewengan gas 3 kg yang notabene disubsidi oleh pemerintah. Hal itu dikatakan oleh Kepala Diskoperindang Pemalang, Fera Djokosusanto.
“Pertama kami ingin mengantisipasi kelangkaan gas lpg 3 kg. Kemudian, mengecek langsung di pangkalan dan agen bagaimana distribusi gas lpg 3 kg sudah sesuai aturan, karena gas lpg 3 kg ini barang yang subsidi oleh pemerintah,” kata dia, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, kelangkaan gas 3 kg yang sempat terjadi di Kabupaten Pemalang, karena adanya kepanikan di masyarakat.
“Sesuai dugaan kami awal, ada panic buying di masyarakat, jadi ada kepanikan di masyarakat tentang kekhawatiran akan kelangkaan stok lpg 3 kg. Utamanya di kalangan UMKM, rata-rata mereka melakukan penyediaan gas lpg 3 kg yang lebih daripada seharusnya, karena ada kekhawatiran saat hari raya atau pas lebaran tidak bisa jualan,” ujarnya.
Adanya panic buying inilah yang membuat stok gas ukuran 3 kg menjadi langka di pasaran.
“Karena kepanikan inilah yang membuat ketersediaan gas lpg 3 kg menjadi langka. Setiap hari stok lpg padahal dikirim,” tutur Kepala Diskoperindag Pemalang.
Berkaitan kelangkaan yang muncul di pasaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang melalui diskoperindag telah meminta kuota tambahan ke Pertamina.
“Untuk mengatasinya, kami juga telah meminta tambahan kuota gas lpg 3 kg. Tambahan kuota ini jumlahnya 20 persen dan didistribusikan setiap hari,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Pemalang, Elia Puspa, menerangkan, pihaknya bakal terus memonitoring distribusi gas 3 kg.
“Kami bakal terus memonitor, mengecek dan menyidak distribusi gas 3 kg. Kita akan menyiapkan sanksi manakala ada pangkalan atau agen yang bermain-main,” terangnya.
Dalam blusukan ini, pihak Diskoperindag Pemalang didampingi oleh kepolisian dan kejaksaan setempat.
Oleh: Arief Syaefudin
