PEMALANG, mediakita.co- Festival wong gunung 2019 akan kembali dihelat. Festival budaya dan promosi wisata di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang yang kali pertama digelar pada tahun 2016 ini akan digelar lagi pada tanggal 30 agustus- 1 September 2019.
Festival Wong Gunung(baca FWG) tahun 2019 ini mengambil tema “Festival wong gunung 2019 sebagai media pelestarian kuliner dan budaya lokal untuk daya tarik wisata Kecamatan Pulosari.
” Persiapan FWG tahun 2019 ini sudah sampai pada tahap penyusunan rundown acara” Kata Deni Suseno selaku Ketua pelaksana harian Festival Wong Gunung 2019.
Untuk festival budaya yang digelar disebuah Kecamatan, FWG terbilang spesial karena popularitas gelaran acara ini sdh sampai ketingkat nasional. Deni Suseno mengatakan “Tahun 2018 yang lalu FWG juara satu tingkat nasional dalam ajang Indonesia website award 2018. Mengalahkan 1.300 website lain dari seluruh Indonesia.”
Tinggal menghitung hari atau 42 hari lagi menuju FWG 2019. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, festival budaya ini akan dibanjiri ribuan pelancong yang menyaksikan. Selain tentu saja dihadiri oleh jajaran Pemerintah daerah Kabupaten Pemalang dan Propinsi Jawa Tengah.
” Yang menyaksikan acara FWG nanti selain para wisatawan lokal dan asing juga dihadiri tamu undangan yakni para Bupati dan Walikota beberapa wilayah di Jawa tengah. Selain itu akan hadir juga dari Kementrian Kebudayaan, SKPD Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, SKPD Kabupaten Pemalang, Camat se Kabupaten Pemalang, Ormas dan Organisasi sosial se-Kabupaten Pemalang,” jelasnya.
Lalu apa yang istimewa dari pagelaran budaya Festival wong gunung 2019 di Pulosari nanti ? Deni Suseno, pria yang akun fesbooknya bernama Densoes ini mengatakan, ” pokoknya FWG ini spesial. Karena ada 5 kegiatan inti yakni pengambilan air 7 sumur dari mata air Gunung Slamet, ruwat ageng banyu panguripan, kirab ageng banyu panguripan, pinasrahan banyu panguripan dan manunggaling banyu panguripan. ” tutur Deni Suseno.
“Selain 5 kegiatan inti diatas, lebih istimewa karena acara ini masih akan ditambah dengan acara-acara hiburan seperti gelar budaya dan parade musik wong gunung, wong gunung ekspo dan parade film wong gunung, Audisi 12 putri dan lain-lain,” jelas aktifis wisata ini menambahkan.
Senada dengan Seno, penggiat wisata Eko Handayani menyebut, “bagi para pelancong atau penggila travelling belum sah disebut traveller bila tidak menyaksikan acara ini.”
Seperti diketahui, sesuai dengan namanya yakni Festival Wong Gunung, event budaya ini tentu saja digelar diwilayah yang sangat dekat dengan gunung yakni gunung Slamet.
Oleh : Nur Iman
