Asal Usul Randudongkal

https://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/30966501.jpg

Randudongkal merupakan nama sebuah kecamatan di daerah Pemalang. Ia berjarak sekitar 30 Km dari pusat kota Pemalang. Sebagaimana lazimnya nama sebuah Daerah atau tempat, tidak bisa lepas dari cerita. Begitupun Randudongkal, yuk sobat Mediakita.co, bisa kita ikuti cerita kenapa dinamakan Randudongkal.

Awalnya di daerah Pemalang Selatan, tumbuh pohon randu yang sangat besar. Pohon randu tersebut amat menggangu aktivitas warga sekitar. Pemalang dikala itu masih dipimpin oleh Pangeran Benowo. Pangeran Benowo merupakan pendiri Kabupaten Pemalang. Pangeran benowo merupakan Raja ketiga kerajaan Pajang, beliau merupakan putra dari Sultan Hadiwijaya (ia lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir atau Mas Karebet). Kelak dari Pengeran Benowo lahir sastrawan terbesar Jawa, Ronggowarsito dan Yosodipuro.

Akhirnya dalam sebuah musyawarah, Warga sepakat untuk menebang Pohon Randu tersebut. Tiga hari sebelum menebang, warga selalu menaruh sesaji di bawah pohon randu tersebut dan tidak bercakap cakap bila melewati pohon randu tersebut.

Hari yang ditunggu pun tiba, konon pada saat prosesi penebangan hadir pula mbah Karim yang merupakan tokoh masyarakat di daerah itu. Menurut Sumber Mediakita.co, kelak nama mbah Karim diabadikan menjadi nama Mushalla di salah satu kawasan Randudongkal.

Pada saat hari penebangan, tiba tiba awan berubah menjadi Gelap dan angin bertiup kencang. Angin yang bertiup kencangn ini menyebabkan pohon randu terangkat dari tanah dan akhirnya terlempar tak jauh dari situ. Warga girang, karena pohon randu yang besar itu kemudian tumbang, tidak sedikit dari mereka yang bersahutan senang.

Bacaan Lainnya

“randune dongkal”

“randune dongkal”yang artinya Pohon Randunya roboh.

Pohon Randu yang besar itu pun kini roboh, artinya Masyarakat gembira karena pekerjaan mereka akan lebih lancer. Dan dari bekas tercerabutnya akar dari Pohon Randu tersebut, muncul sebuah kolam. Yang kini dikenal sebagai Sumur Bayur. Sumur Bayur, pun merupakan salah satu kawasan di Randudongkal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.