NASIONAL, mediakita.co– Presiden Joko Widodo bertolak ke Propinsi Riau hari ini. Jokowi dijadwalkan berada di Riau sampai hari Selasa (17/9/19) mengecek kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta penangananya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut, soal kebakaran hutan dan lahan kalau didaerah gambut akan dibangun saluran saluran sekunder. Saluran untuk mengalirkan air mendekati daerah itu.
“Sebetulnya kalau kebakaran hutan, kalau didarah itu gambut akan dibikin saluran saluran sekunder. Saluran untuk mengalirkan ke deket situ dan nanti siang dengan Bapak Presiden kami akan berangkat ke Riau, “sebut Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/9/19).
Dikutip dari Detik.com, BMKG Pekanbaru Riau hari ini merilis jumlah titip panas di Propinsi Riau menurun. Namun demikian kondisi asap masih pekat. Jumlah titik panas di Riau hari ini hanya terdeteksi di 45 lokasi. Jumlah ini jauh berkurang dibanding beberapa hari sebelumnya yang diatas 170 hotspot.
Menyoal Karhutla, Wakil Ketua DPRRI Fahri Hamzah bernada miring. Mantan politisi asal PKS itu mengatakan penanganan karhutla amatiran.
“Kalau saya sih anggap, ini amatiranlah. Para pekerja ini amatir, harus kerja lebih profesional, “kata Fahri di gedung DPR Senayan Jakarta, Senin (16/9/19) hari ini.
Ditempat terpisah, Siti Nurbaya Bakar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menuturkan ada 4 perusahaan asing yang terlibat karhutla di Kalimantan. 3 diantaranya dari Malaysia.
Ketiga perusahaan itu berada di wilayah Ketapang dan Melawai. Sementara itu satu perusahaan lainya milik Singapura.
“Di Kalimantan Barat itu ada 4 perusahaan Malaysia dan Singapura. Kemudian di Riau satu disegel dari Malaysia, “tutur Siti Nurbaya seperti dilansir dari CNNindonesia.com
Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia seolah menjadi agenda tahunan. Kabut asap menyelimuti beberapa wilayah di Kalimantan dan Sumatera. Presiden Jokowi nampaknya tidak main main menyelesaikan persoalan ini.
Ia menegaskan akan mencopot aparat dibawahnya bila tidak sanggup mengatasi persoalan asap dan kebakaran hutan.
“Aturan main kita tetap, masih sama. Saya ingatkan Pangdam, Danrem, Kapolda dan jajaran dibawahnya, aturan main yang saya sampaikan pada 2015 masih berlaku, “ujar Jokowi pada rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla pada Selasa 6 Agustus 2019 yang lalu.
“Yang tidak bisa mengatasi, perintah saya sama. copot kalau tidak bisa mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan, “tegasnya.
Penulis : Nur Iman