JAKARTA, mediakita.co-Ketua Umum Jejaring Rakyat Nusantara (Jari Nusantara) Bambang Mugiarto mengapresiasi langkah Ganjar Pranowo menemui kembali warga Wadas paska kejadian keributan warga penolak kuari dan pengamanan yang dilakukan oleh aparat.
“Saya melihat video Mas Ganjar temui warga di serambi Masjid di Wadas dan diteriaki yel-yel tuntutan warga, saya kira itu bagus, bukti psinsip kerakyatan dipraktekkan,” ungkapnya, Rabu (16/02/2022).
Selain itu, menurut Bambang, dengan potensi semakin banyaknya persoalan bangsa yang dihadapi ke depan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang bukan saja harus bisa mengatasi persoalan. Tetapi juga pemimpin yang mau nerima persoalan.
“Kalau di dalam khasanah falsafah nusantara dikenal sikap “tadah” yaitu sikap yang kalau di Islam disebut dengan qonaah dan tasamuh. Legowo dengan fakta yang diberikan Tuhan.
Bambang menilai, konsistensi sikap Mas Ganjar bisa menjadi contoh bahwa pemimpin itu harus ikhlas dalam mimpin.
Ketua Umum Jari Nusantara menyampaikan hal ini menanggapi video yang beredar di media sosial.
Dalam vidio itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo nampak duduk sendirian tanpa pengawalan polisi di dalam masjid di tengah warga Desa Wadas Kecamatan Bener Purworejo, paska keributan terkait penolakan IPL (Ijin Penetapan Lokasi) kuari batu untuk pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
‘Tolak-tolak-tolak IPL tolak IPL sekarang juga”, yel-yel dinyanyikan warga dan ibu-ibu di dalam Masjid Nurul Huda Desa Wadas. Dalam video yang beredar di medsos itu Ganjar terlihat tenang dan bahkan membiarkan aspirasi itu leluasa diekspresikan oleh warga Wadas.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo juga sempatkan mendengar curahan hati warga Desa Wadas dan ibu-ibu yang sempat ketakutan saat beberapa warga penolak kuari batu andesit diamankan aparat keamanan.
Dalam pertemuan itu Ganjar menyampaikan rencana ada evaluasi kebijakan dengan 3 opsi yang akan dilakukan yaitu: pertama akan melakukan evaluasi teknis, kedua evaluasi metode pendekatan dan ketiga evaluasi terkait apa yang selama ini menjadi polemik atau pro atau kontra yang terjadi. (Redaksi mediakita.co)