SEMARANG, mediakita.co – Sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Sigarbencah Tembalang Semarang, (9/9/2021) melibatkan enam mobil dan beberapa kendaraan bermotor. Kecelakaan yang tejadi sekitar pukul 09.00 tersebut merenggut nyawa empat orang, tiga di antaranya satu keluarga sepasang suami istri dan seorang bayi yang masih berumur 3 bulan.
Beberapa saat setelah kejadian tersebut ramai di media sosial dan dikaitkan dengan kecelakaan yang terjadi tanggal 9/9/1999 jam 09.00. Unggahan tersebut diunggah oleh akun facebook bernama Jin Sigar Bencah.
‘Teringat peristiwa kecelakaan MAUT pada tanggal 09.09.1999 di tanjakan Sigarbencah’ tulisnya
Ada pula postingan yang sukup viral bahwa prahara tersebut telah diramalkan sebelumnya pada tahun 1999. Begini bunyi ramalan tersebut, ‘Ileng pesene wong tuwopas tgl 9.9.1999 jam 09.00 (Le ojo lungo2 bakal ono prahoro) ternyata kecelakaan maut Sigarbencah’.
Santer pula di beberapa grup WA bahwa kejadian tersebut terjadi karena Jin Sigarbencah meminta korban.
Terlepas dari semua dugaan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan tersebut di Sigarbencah sering sekali terjadi kecelakaan, baik itu karena mesin mogok, truk terguling, hingga rem bloong.
Berdasarkan pantauan mediakita.co maka inilah beberapa hal yang diduga menjadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan di jalur tersebut.
Jalannya Terjal dan Mendaki
Jalan di Sigarbencah dari arah Tembalang ke arah Meteseh terbilang cukup ekstrem karena penurunan yang terjal dan panjang diperkirakan memiliki kemiringan sekitar 25-40 derajat sementara dari arah sebaliknya cukup mendaki. Tak jarang kendaraan dari arah Meteseh ke Tembalang mengalami mati mesin, tidak kuat mendaki hingga tergguling.
Jalannya Berkelok-kelok
Selain menurun dan menanjak jalan di Sigarbencah juga berkelok-kelok terhitung ada sekitar 4 tikungan tajam dijalur yang jaraknya sekitar 500 meter tersebut. Sehingga mereka yang tidak biasa melaluinya atau belum mahir berkendara perlu berhati-hati saat melintas di jalur tersebut.
Sering Ramai dan Macet
Jalur Sigarbencah sering ramai dan macet yang panjang terutama di pagi hari saat berangkat kantor antara pukul 07.00-10.00 hal ini diperparah jika ada kendaraan yang berjalan lambat seperti truk pengangkut material dan bis-bis besar yang tidak kuat menanjak atau menurun dengan perlahan.
Sering Dilalui Truk-truk Bermuatan Material
Adanya larangan truk-truk masuk kota menyebabkan truk-truk khususnya yang mengangkut bahan material seperti pasir, batu dan bahan bangunan lainnya mengambil jalur altenatif melewati jalur Sigarbencah. Khususnya truk-truk yang melayani masyarakat sekitar Semarang Timur dan Selatan.
Truk Kelebihan Muatan dan Tak Layak Jalan
Selain kondisi geografis jalan yang terjal dan berkelok. Acapkali kendaraan-kendaraan yang mengalami kecelakaan di jalur tersebut adalah truk-truk yang kelebihan muatan dan tidak layak jalan serta tidak terawat dengan baik.
Sebenarnya Polsek Tembalang telah mengeluarkan aturan bahwa truk-truk hanya dapat melintas di jalan tersebut pukul 08.00 ke atas namun sering kali para sopir-sopir truk tidak memperhatikannya sehingga seringkali memicu kepadatan dan kecelakaan.
Selain itu seringkali pula para pengendara tidak sabar dan tidak berhati-hati dalam berkendara khususnya dalam antrean ditanjakan atau penurunan sehingga memicu terjadinya kecelakaan.
Jadi masyarakat yang melintas di jalur Sigarbencah hendaklah berhati-hati dan pandai melihat situasi untuk melintas karena jalur yang ekstrem dan ramai kendaraan. Jangan terprovokasi dengan mitos-mitos yang tidak bertanggung jawab karena kenyataannya jalur di daerah tersebut membutuhkan kehati-hatian untuk melintasinya. (Red/mediakita.co)