Dentuman Misterius Kembali Terdengar Di Jakarta

JAKARTA, mediakita.co – Sejumlah warga di wilayah DKI Jakarta, kembali mendengar dua kali suara dentuman pada Senin (21/9/2020) pagi ini. Sehari sebelumnya, Minggu (20/9/2020) malam, dentuman keras tersebut juga terdengar di langit Jakarta sekira pukul 19.45 WIB.

Namun, hingga saat ini, belum juga diketahui secara pasti dari mana asal muasal suara dentuman tersebut.

Salah seorang warga yang mengaku mendengar adalah Surti (52) warga Kelurahan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Ia mengaku mendengar dua kali suara dentuman dengan jeda waktu tidak terlalu lama.Sementara itu, pada Minggu malam, “Kedengaran dua kali suaranya, kencang banget pas saya lagi menonton TV di rumah,” ujar Surti.
Surti menjelaskan, dentuman tersebut terdengar asing karena suaranya tidak seperti suara gemuruh atau petir saat hujan.

Dentuman Misterius Pertama

Peristiwa dentuman Minggu malam dan Senin dini hari seperti yang terjadi pada Sabtu 12/04/2020. Dentuman kala itu terdengar oleh warga Jakarta hingga Kabupaten Bogor, dan belum kunjung diketahui sumbernya.
Spekulasi atas peristiwa dentuman saat itu dikaitkan dengan letusan Gunung Anak Krakatau. Namun spekulasi segera dibantah oleh lembaga yang menangani urusan gunung berapi.

Bacaan Lainnya

Pernyataan BMKG

Pihak BMKG saat dikonfirmasi, menjelaskan, bahwa pihaknya menangkap adanya aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak, Bogor. Dijelaskan oleh Kepala BMKG Daryono, “Hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB,” ujarnya.

Pihaknya belum dapat memastikan apakah ada keterkaitan antara aktivitas tersebut dengan sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Timur. Meski begitu, BMKG tetap menggunakan acuan dari hasil monitoring dengan terdengarnya suara dentuman. Daryono juga memastikan bahwa suara dentuman malam ini tidak bersumber dari aktivitas gempa bumi.

Penulis : Teguh Santoso

Pos terkait