JAKARTA, mediakita.co- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selenggarakan seminar online literasi digital. Dengan mengusung tema, ‘Digital Skill di Dunia Kerja.’
Seminar literasi digital ini, menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten pada bidangnya, yaitu Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon, narasumber kedua Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI dan Yanuardi Syukur, selaku pegiat film dan pengurus HSBI.
Seminar diselenggarakan pada hari Senin, 23 Mei 2022. Melalui platform zoom meeting.
Seminar literasi digital ini merupakan inisiasi yang di dukung oleh Kementerian Kominfo. Program literasi digital juga melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Tujuan literasi digital adalah mendorong masyarakat agar mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis. Serta memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat, memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat.
Sesi pemaparan diawali oleh pengantar dari Fadli Zon, dalam paparannya menyampaikan bahwa, menurut laporan ‘The Future Job,’ mengungkap prediksi adanya 85 juta pekerjaan yang hilang di era digital. Pasalnya, pekerjaan manusia banyak digantikan oleh mesin digital.
Disaat bersamaan, menurut laporan itu, ada 97 juta peluang pekerjaan baru. Untuk meningkatkan digital skill; Kementerian Kominfo, meluncurkan delapan program inisiatif utama. Diantaranya ialah platform literasidigital.id, Batik Siberkreasi, Pandu Digital, School of Influencer, StopHoaks.id, Netizen Fair, Kreator Nongkrong, hingga kegiatan lokakarya terkait literasi digital.
Selanjutnya narasumber kedua, Semuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan bahwa, sebagaimana yang telah diketahui bersama, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi.
Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi.
Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia.
Terakhir, yakni pemaparan materi dari Yanuardi Syukur, selaku penulis, Presiden Rumah Produktif Indonesia, menjelaskan, bahwa alasan perlu memiliki digital skills adalah kebutuhan dunia kerja baru yang mensyaratkan pekerjanya harus cerdas digital, kesempatan untuk beradaptasi dengan perkembangan informasi dan teknologi dan mengembangkan berbagai inovasi, serta kita hidup di era kolaborasi digital yang meniscayakan adanya kecakapan digital agar tetap eksis dan berkembang.
Cara untuk memiliki digital skills antara lain, berperspektif digital yaitu memiliki digital mindset, beretos pembelajar yaitu amati, tiru, dan modifikasi (ATM), serta berjejaring sehat dan produktif atau berorientasi hidup positif.
Setelah paparan materi dari ketiga narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan.