Drainase Buruk, Kawasan Dinar Semarang Banjir Lagi, Pemkot Merasa Belum Bertanggung Jawab

Banjir Diperumahan Dinar Indah Semarang

Semarang, Mediakita.co. Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang menyebabkan banjir di beberapa tempat (25/12/2018). Salah satu daerah yang terdampak banjir paling parah adalah kawasan Perumahan Emerald, Dinar Mas, Dinar Elok dan  Dinar Indah Meteseh Semarang. Tinggi banjir bervariasi mulai setinggi mata kaki hingga pinggang orang dewasa.

Berdasarkan pantauan Mediakita.co kawasan daerah yang terdampak paling parah adalah Perumahan Emerald dan Dinar Indah. Air banjir bercampur lumpur merendam jalan – jalan dan perumahan warga.

Kawasan Dinar sebenarnya termasuk dataran tinggi dan berbukit namun buruknya drainase menyebabkan luapan air merembes ke mana – mana termasuk naik ke badan jalan sehingga tampak seperti sungai.

Arif salah seorang warga yang tinggal di kawasan Dinar Indah mengatakan, ‘Drainase jalan raya dan drainase perumahan yang sangat sehingga kecil tak sanggup menampung aliran air dari daerah Bukit Kencana dan Tembalang yang menyebabkan terjadinya banjir di kawasan ini’

Selain itu menurut Arif derasnya banjir diperparah dengan adanya penambangan tanah di atas bukit untuk tanah timbunan di sekitar Bulusan menyebabkan air mengalir deras disertai lumpur dari arah Tembalang.

Bacaan Lainnya

Banjir yang terjadi di kawasan Dinar Meteseh tidak berlangsung lama tetapi selalu berulang – ulang saat hujan turun.

‘Di sini banjirnya cuma sebentar mas begitu hujan redah banjirnya juga akan hilang, itu karena drainasenya sangat buruk’ ungkap salah seorang warga kepada Mediakita.co

Pemkot Belum Merasa Bertanggung Jawab

Banjir yang melanda kawasan Dinar Meteseh sudah berlangsung dari tahun ke tahun namun tidak mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Semarang. Hal ini terlihat dari tidak adanya pengawasan yang ketat kepada pengembang yang membangun perumahan di kawasan ini. Para pengembang membangun kawasan perumahan di daerah ini tanpa memperhatikan dampak lingkungan. Drainase yang tidak sesuai ketentuan dan beberapa rumah dibangun di daerah aliran sungai.

Selain itu, pembangunan jalan berikut drainasenya di kawasan ini tidak diperhatikan oleh pemerintah, alasannya karena pengembang belum menyerahkannya kepada pemerintah. Sementara beberapa pengembang yang membangun di kawasan ini tidak bertanggung jawab lagi bahkan beberapa di antaranya telah menghilang tanpa diketahui di mana keberadaannya.

Adnan Fausi salah seorang tokoh masyarakat di Dinar Indah mengatakan bahwa warga di kawasan ini sudah sering mengadukan hal ini kepada pemerintah kota Semarang tetapi alasannya selalu sama pengembang belum menyerahkannya kepada pemerintah kota sehingga pemerintah belum bisa melakukan penataan di kawasan ini.

Menurut Adnan bahwa Pemkot beranggapan, karena pengembang belum menyerahkan kawasan ini ke Pemerintah Kota Semarang maka anggaran untuk pembangunan di daerah ini belum bisa turun’.

Camat dan Kapolres Tembalang Mengunjungi Kawasan Dinar Setelah Banjir (25/12/2018)

Beberapa kali juga warga melaporkan hal ini kepada lurah dan camat setempat tetapi belum ada penyelesaian yang berarti. Setiap banjir biasanya lurah dan camat datang memantau daerah ini tetapi tak ada penyelesaian, banjir selalu melanda saat hujan turun.

Perlu diketahui bahwa jalan – jalan di kawan ini telah dilalui Bus Trans Semarang tetapi Pemerintah Kota Semarang mengaku belum bertanggung jawab atas pemeliharaan jalan berikut drainase di kawasan ini.

Masyarakat Dinar tidak tahu harus mengaduh ke mana lagi karena pengembang di kawasan ini sudah menghilang tanpa diketahui keberadaannya sementara pemerintah kota hanya terus menunggu agar pengembang yang menghilang itu menyerahkan pengelolaan kawasan ini kepada mereka.

‘Kami tidak tahu harus menunggu sampai kapan, hingga pemerintah mengatasi masalah ini’ keluh Adnan sebagai Tokoh Masyarakat Dinar.

Penulis: Piter Randan B/Mediakita.co

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.