Toraja, Mediakuta.co. Forum Kampus IAKN Toraja Menggugat (Forkim) mulai mempertanyakan keseriusan Dirjen Bimas Kristen (DBK) dan Menteri Agama dalam menyelesaikan kasus plagiat yang dilakukan Rektor IAKN Toraja Dr. Agustinus.
‘Kami mulai mempertanyakan keseriusan Dirjen Bimas Kristen dan Menteri agama dalam menangani dan menyelesaikan kasus plagiat yang dilakukan Rektor IAKN Toraja Dr. Agustinus’ tutur salah satu dosen IAKN Toraja yang bergabung dalam Forkim kepada Mediakita.co (10/3/2025).
Menurutnya Menteri Agama yang diwakili Dirjen Bimas Kristen telah melakukan pertemuan dengan Forkim pada tanggal 17 Februari 2025 yang lalu dan berjanji akan meminta bantuan Itjen Kemenag untuk turun melakukan investigasi terkait kasus tersebut, namun hingga kini belum ada informasi kepada Forkim apakah hal itu telah direalisasikan.
‘Kami telah melakukan pertemuan dengan DBK atas nama Menteri Agama pada tanggal 17 Februari 2025 yang lalu dan Dirjen Bimas Kristen berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan profesional tapi hingga kini belum ada informasi kepada kami tentang penanganan kasus tersebut’ ungkapnya lagi.
Ia juga menyampaikan bahwa jika dalam waktu dekat Dirjen Bimas Kristen dan Menteri Agama belum menyelesaikan kasus ini maka kami akan melakukan langkah-langkah selanjutnya termasuk akan mengadu ke DPR RI dan bahkan tidak menutup kemungkinan ke presiden.
‘Jika dalam waktu dekat Dirjen Bimas Kristen dan Menteri Agama belum memberikan kepastian perkembangan penanganan kasus plagiasi yang dilakukan Rektor IAKN TOraja, maka kami akan menyampaikan aspirasi kami ke DPR RI dan tidak menutup kemungkinan ke presiden’ ungkapnya lagi.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Dosen yang bergabung dalam Forkim dan para mahasiswa akan melakukan mogok belajar dan mengajar sebagai protes terhadap Menteri Agama yang mentolerir dan membiarkan ‘dosa’ akademik tumbuh subur di lingkup Kementerian Agama.
‘Semua dosen yang bergabung dalam Forkim didukung para mahasiswa akan melakukan mogok mengajar jika dalam waktu dekat tidak ada kepastian penanganan kasus plagiasi ini’ ucapnya lagi dengan tegas.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa sekelompok dosen yang bergabung dalam Forkim mempersoalkan beberapa tulisan Dr. Agustinus yang dinilai mereka merupakan hasil plagiat. Mereka beberapa kali telah melakukan aksi demonstrasi dan telah melaporkan hal tersebut kepada Menteri Agama, namun hingga kini belum jelas seperti apa penanganannya.
anggota Forkim lainnya yaitu Abraham Tanggulungan juga menyampaikan bahwa seharusnya Menag dan DBK belajar kepada Universitas Indonesia (UI) yang tidak mentolerir perilaku plagiat institusinya dengan menjatuhkan sanksi kepada Ketua BEM UI dan Bahlil Lahadalia yang terbukti melakukan plagiat.
‘Seharusnya Menag dan DBK belajar dari UI yang menjatuhkan sanksi tegas kepada para pelaku plagiat di lingkup kampus UI seperti Ketua BEM UI dan Menteri Bahlil Lahadalia yang terbukti melakukan plagiat’ tuturnya kepada mediakita.co. (10/3/2025)
Tak hanya itu Abraham menyampaikan bahwa Kementerian Agama seharusnya menjadi contoh dan pioner dalam mengatasi dan menindak perilaku-perilku amoral.
‘Kementerian Agama itu seharusnya menjadi teladan dan pioner dalam mencagah dan menindak perilaku-perilaku amoral seperti kasus plagiat bukannya terkesan menutup-nutupi’ ucapnya lagi. (Red/mediakita.co)
