Jateng, mediakita.co – Penolakan jenazah korban covid 19 kembali terjadi. Adalah warga Ungaran Jawa Tengah yang menolak jenazah seorang perawat yang meninggal karena covid 19 akibat terinfeksi dari pasien yang dirawatnya.
Perawat yang berinisial NK tersebut meninggal 9/04/20 di RSUP Kariadi Semarang. NK saat akan dimakamkan keluarga di samping mendiang sang ayah, tiba – tiba sekelompok orang datang melakukan protes terhadap pemakaman tersebut.
Selama tiga jam jenazah tertahan menunggu negosiasi tetapi warga tetap menolak NK dimakamkan di lokasi tersebut. Jenazah NK kemudian dibawa Kembali ke ruang jenazah RSUP Kariadi. Keluarga telah berusaha mencari tempat pemakaman tetapi tak ada yang mau menerimanya. Akhirnya mendiang NK dimakamkan pada malam hari di makam Keluarga Karayawan RSUP Kariadi.
Dilansir dari Channel Youtube Media Kita Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menerima informasi adanya jenazah seorang perawat yang ditolak pemakamannya menyesalkan hal itu.
‘Saya mendapatkan informasi yang mengejutkan sekelompok orang warga Ungaran menolak pemakaman covid 19, ini kejadian yang kesekian kali, saya mohon maaf’ tutur Ganjar
Ganjar menyampaikan bahwa hal itu seharusnya tidak terjadi dan berharap kejadian di Ungaran itu adalah yang terakhir kalinya. Apalagi bagi seorang perawat pejuang kemanusiaan yang seharusnya dihormati dan dihargai.
‘Saya berharap, agar kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali. Jangan lagi ada penolakan jenazah! Apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hargai atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan’ ucap Ganjar.
Dokter perawat dan tenaga medis menurut Ganjar adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar merawat pasien covid 19 meski keselamatan mereka yang menjadi taruhannya. Bahkan mereka tidak pernah menolak merawat pasien, lalu mengapa kita tega menolak jenazah mereka.
‘Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar merawat pasien covid 19, padahal ia tahu itu mengancam keselamatannya. Para perawat, dokter dan rekan medis tidak pernah menolak pasien, kenapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban untuk menyelamatkan kita. Semestinya kita memberi hormat dan pengargaan kepada semua tenaga medis dimana pun berada’ kata Ganjar.
Atas kejadian yang tak berperikemanusiaan dari warga Ungaran itu Ganjar secara khusus menyampaikan permohonan maafnya kepada para dokter, perawat dan tenaga medis.
‘Kepada saudara para dokter, perawat, dan tenaga medis mewakili seluruh rakyat Jawa Tengah, saya mengharap maaf dari anda semua, mari tetap berjuang bersama – sama melawan corona’ tutur Ganjar penuh sesal.
Mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi Ganjar mengimbau mereka yang mengurus jenazah covid 19 agar melakukan koordinasi yang baik dengan pihak – pihak terkait.
‘Dan kepada pihak – pihak yang mengurus pemakaman korban covid 19, tolong sekali lagi tolong berkomunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat kalau warga sudah paham saya yakin masyarakat akan menerima dan juga akan mencegah berkembangnya isu yang tidak benar’ tutur Ganjar dengan penuh kesedihan.