KUPANG, mediakita.co – Gereja Toraja (Getor) melalui Crisis Center Gereja Toraja menyalurkan bantuan ke korban Siklon Seroja dan banjir bandang di Nusa Tenggara Timur. Bahkan Getor telah hadir memberikan bantuan sejak hari pertama bencana tersebut.
Bantuan dari warga Getor dan Masyarakat Toraja diserahkan langsung oleh Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Pdt. Musa Salusu didampingi Ketua I sekaligus koordinator Criris Center Gereja Toraja Pdt. Alfred Anggui, (20/4/2021)
Bantuan tersebut secara simbolis diterima oleh Ketua Majelis Sinode GMIT yang juga Ketua Tanggap Bencana Seroja NTT Pdt. Mery Kolimon. Pdt. Mery dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasihnya kepada semua masyarakat dan warga Gereja Toraja atas perhatian dan dukungannya bagi derita yang dialami masyarakat NTT.
‘Saya sebagai Ketua Majelis Sinode GMIT, sekaligus Ketua Tanggap Bencana Seroja NTT di kesempatan ini menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kunjungan yang kami kasihi Ketua Umum Sinode Gereja Toraja dan Pendeta Alfred yang berkenan hadir bersama-sama dengan kami di Nusa Tenggara Timur’ tutur Pdt. Mery
Menurutnya kunjungan tersebut adalah kunjungan yang sangat membahagiakan di tengah-tengah bencana yang mereka alami, yang berdampak sangat hebat terhadap jemaat maupun masyarakat NTT.
‘Kunjungan ini adalah kunjungan yang sangat membahagiakan di tengah-tengah bencana yang kami alami, yang berdampak sangat hebat bagi warga gereja dan masyarakat yang kami alami di wilayah GMIT’ ucapnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut Pdt. Mery juga menyampaikan bahwa Gereja Toraja melalui Crisis Center Gereja Toraja yang ada di Kupang sudah hadir sejak hari pertama pertama bencana tersebut.
‘Sekali lagi kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada segenap anggota jemaat Gereja Toraja baik yang ada di Toraja maupun yang ada di daerah lain bahkan di luar negeri telah memberi dukungan kepada Majelis Sinode Gereja Toraja sehingga dukungan itu telah disalurkan kepada kami’ tuturnya sekali lagi.
Sementara itu Pdt Alfred Anggui menyampaikan bahwa Badai Siklon Seroja dan Banjir Bandang di NTT menyebabkan dampak yang luar biasa bagi masyarakat setempat.
‘Luar biasa dampak kerusakan dari Badai Siklon Seroja dan Banjir Bandang. Terdapat puluhan ribu rumah dan ratusan gedung gereja yang rusak. Demikian pula dengan begitu banyak sawah dan ladang yang sesungguhnya diharapkan menjadi sumber pangan ke depan’ kata Pdt. Alfred.
Karena itu Pdt. Alfred mengimbau agar semua pihak khususnya seluruh warga Getor agar terus berdoa dan memberi dukungan bagi saudara-saudara kita di NTT.
Seperti diketahui bahwa Gereja Toraja melalui Crisis Center Gereja Toraja selalu hadir di setiap bencana yang terjadi di Indonesia mulai dari gempa dan likuifaksi Palu, banjir bandang Luwu Utara, gempa Sulbar, banjir Kalimantan, puting beliung Salupao, dll.
Bahkan sampai hari ini Crisis Center GT masih terus bekerja melakukan pembangunan dan pemulihan di daerah-daerah terdampak bencana tersebut. Seperti membangun rumah, menyalurkan sandang dan pangan hingga trauma healing. (Prb/mediakita.co)