PEMALANG, mediakita.co – Kalau membayangkan masa kecil, pasti tak lepas dari kata bermain, nah mainan apa saja yang prnah kamu mainkan saat masih kecil dulu? Berikut 10 jenis mainan tradisional yang akan membuatmu tersenyum mengingat masa kecil versi mediakita.co.
- Jongring (Egrang)
Jongring atau lebih dikenalnya dengan enggrang ini merupakan permainan dengan dua tongkat bambu yang dibuat untuk berjalan, cara bermainya bisa adu cepat atau adu menjatuhkan lawan. Bisa juga dimainkan dengan bola. Kamu bisa tidak?. - Kelereng
Permainan ini sangat identik dengan anak laki-laki, cara bermainnya dengan mengincar kelereng yang dipasang dalam garis kotak untuk mengeluarkannya dan juga mengincar kelereng lawan. Pemenangnya bagi yang paling banyak mengumpulkan kelereng
Kalau ini identik dengan anak perempuan, cara bermainnya dengan melompati tali karet yang dipegang dua anak yang menjadi tiang. Tinggi karet dimulai dari lutut dan semakin lama semakin tinggi. Anak yang tersangkut akan gantian berjaga.
Permainan dengan cara melompati kotak dengan satu kaki ini sangat membutuhkan keseimbangan, peraturan mainnya tidak boleh menyentuh garis sampai kembali kegaris akhir. Pernah main kan?
Cara bermainnya diawali dengan gambreng, yang kalah akan menjaga tumpukan genting agar tidak di sampar (ditendang) para pemain kemudian melemparkan bola ke salah satu pemain. Kalau bola sampai mengenai pemain, maka sipemain harus gantian jaga tumpukan genting.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh banyak anak. Bentuk permainannya Terdiri dari dua tim. Salah satu tim harus melewati garis yang dijaga tim lawan. Jika tersentuh maka harus gantian berjaga. Skor akan dihitung setelah salah seorang dari tim melewati garis finish. Gimana, seru kan?.
Permainan ini sangat identik dengan mainannya anak perempuan, terdiri dari bola bekel yang terbuat dari karet dan biji bekel dari kuningan. Cara mainya biji dan bola bekel dilambungkan secara bersamaan lalu biji bekel yang berserakan ditata dengan sisi yang sama tanpa bola bekel yang menyentuh punggung tangan atau berlarian kemana mana.
Nah kalau meriam bambu ini seringnya dimainkan anak anak desa kala bulan puasa. Terbuat dari batang bambu yang dilubangi tengahnya dan sedikit lubang dipangkal batangnya. Adapun bahan peledak bisa dari minyak tanah, karbit, atau pun spirtus dan tentunya api. Berani main?.
Dimainkan oleh dua anak yang saling berhadapan secara bergantian, paling sering dimainkan anak perempuan. Papan congklak ini berisi 14 lubang kecil dan 2 lubang besar, setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji dengan mengambil biji dari salah satu lubang begitu seterusnya.
Permainan yang biasa dimainkan anak laki-laki ini cara mainya dengan diadu satu sama lain, diawali dengan adu lamanya berputar sambil nyanyi “tung tung grung kayu nangka kayu angrung monine mbok senggrung”. Yang berputar paling lama itu yang jadi raja sedangkan bantan (panggalan) yang berhenti paling awal itu yang kalah, kemudian bantan yang kalah diambar oleh bantan yang berhenti setelahnya sampai yang terakhir bantan yang menjadi raja.
Itulah 10 permainan tradisional yang pernah eksis di kabupaten pemalang versi mediakita.co.
(Ikhrom/Ed: Mas Iben)