Inilah Pemain Sepak Bola Paling Berbakat di Dunia

Giuseppe Meazza
Giuseppe Meazza

Dialah Giuseppe Meazza. Pemain Timnas Italia era 1930-an ini mungkin sebuah anomali bagi sepak bola modern. Dia bukan tipikal pemain seperti CR7, Leonel Messi atau pemain sepak bola modern lainnya yang selalu menjaga kebugarannya dengan datang ke gym setiap hari.

Ia begitu mencintai sepak bola dan dunia sepak bola membalasnya dengan layak. Walaupun di luar itu, ia adalah seorang berandal yang tidak peduli dengan segala persiapan dan prinsip-prinsip kesehatan yang wajib dimiliki oleh seorang olah ragawan.

Sewaktu berusia 7 tahun, ayahnya meninggal dunia. Sang ibu, seorang penjual buah, ingin anaknya bersekolah dan menjadi seorang yang normal dengan pekerjaan yang bagus. Namun, kecintaan Meazza terhadap sepak bola tidak dapat dibendung. Ia begitu terobesesi dengan sepak bola. Bahkan saat ibunya menyembunyikan sepatu bolanya, ia tetap datang ke lapangan dengan… telanjang kaki.

Sewaktu kecil, Meazza menjadi fans AC Milan, namun tim itu menolaknya pada usia 13 tahun, karena anak itu terlalu kurus. Klub sebelah, Inter Milan justru menerimanya dengan tangan terbuka, memberinya daging agar tubuhnya lebih gemuk. Anak kurus itu kemudian membalas kebaikan Inter Milan dengan mencetak 2 gol pada pertandingan debut profesionalnya dan membawa Inter menang 6-2 melawan Milanese Unione Sportiva.

Giuseppe Meazza
Giuseppe Meazza

Di level dunia, Meazza tak kalah tokcer. Ia berhasil membawa Italia juara dunia 2 kali pada tahun 1934 dan 1938. Yang pertama dinobatkan sebagai pemain terbaik dan yang kedua sebagai kapten.

Namun tahukah kalian, fakta-fakta kegabutan Meazza yang sangat lucu dan tidak lazim bagi pesebakbola.

Pemain kelas dunia pertama yang menjadi mega bintang Dunia dan pertama kali pula yang mempunyai sponsor sendiri. Dia adalah satu-satunya pemain di timnya yang diizinkan merokok. Dua kaki, penyerang brilian, Pengumpan handal, dan luar biasa di bola atas.

Dia memiliki semua kemampuan itu.

Untuk melihat salah satu bukti betapa berbakatnya dia, mari kita lihat bagaimana tanggapannya waktu bermain di Inter.

“Untungnya saya tinggal di dekat stadion, saya selalu sampai ke sana tergesa-gesa dan agak telat. Rekan tim dan pelatih terlihat tidak menyukainya, hanya 5 menit sebelum pertandingan di mulai, jadi saya langsung mengganti baju dengan seragam dan bergabung dengan tim di lapangan. Saya bisa mendengar direktur tim mengatakan, “kita akan mebicarakan hal ini setelah pertandingan. Kita akan akan mencari tahu apa yang dia lakukan. ‘ Untungnya saya mencetak hat-trick jadi setelah itu tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun! “Giuseppe Meazza. (dikutip dari Wikipedia)

Ada lagi cerita tentang Meazza. Pada tahun 1937, hari itu adalah pertandingan melawan Juventus di Milan dan satu jam sebelum pertandingan Meazza belum juga hadir. Direktur tim menjadi sangat gugup dan memerintahkan kru tim dan pelatih lain untuk mencarinya dan menjemputnya dengan mobil. Mereka menemukannya di tempat tidur, tidur nyenyak dan mendengkur. Tanpa mencuci muka, mereka menyeretnya dan membawanya ke stadion. Sambil berbaring di kursi belakang, Meazza memberi tahu mereka tentang malam yang dipenuhi cinta dan mengatakan bahwa ia merasa seperti singa. Sang Singa, Meazza, memasuki ruang ganti dan tanpa pertengkaran, mereka dengan cepat memberinya kaus nomor 9. Dia mencetak dua gol pertandingan itu dan merupakan Man of the match pada laga itu. Inter memenangkan pertandingan 2-1 dan mengalahkan Juventus untuk scudetto Serie A dengan selisih dua poin. (sumber)

Jika hal-hal diatas tidak menunjukkan seberapa berbakatnya dia, saya tidak tahu apa lagi yang bisa menunjukkannya.

Pos terkait