Inovatif! Pemkab Pemalang Luncurkan Program Memilah Sampah Menabung Emas

PEMALANG, mediakita.co – Program memilah sampah menabung emas mulai diserukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemalang. Dalam program ini, nasabah bank sampah secara otomatis akan menjadi nasabah tabungan emas di Pegadaian.

Kepala Seksi Pengolahan Sampah dan Limbah Berbahaya dan Beracun (Kasi B3) Agus Harto Wibowo mengatakan bahwa progam ini merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan menjadikan PT Pegadaian sebagai partner. Tujuan utamanya untuk mengurangi sampah.

“Yang jelas tujuan utamanya untuk mengurangi sampah. Kalau masyarakat sudah tahu bahaya sampah nantinya masyarakat tahu pentingnya pengolahan sampah, apalagi kalau sudah tahu bahwa sampah bisa dijadikan emas,” kata Agus pada mediakita.co melalui telfon selulernya, pada, Kamis (01/04/21).

Ia melanjutkan bahwa nantinya, nasabah bank sampah secara otomatis akan menjadi nasabah tabungan emas di Pegadaian dengan sistem setoran secara periodik ke pegadaian. Tabungan emas ini nantinya bisa diambil minimal ketika sudah mencapai satu gram emas atau sekitar Rp. 800.000 atau sesuai dengan harga emas.
Sementara itu pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Pertama.

DLH Pemalang, Agus Aribowo mengatakan bahwa untuk menjadi nasabah bank sampah yang harus dilakukan pertama adalah membuat kelompok bank sampah.

Bacaan Lainnya

“Kalau pengajuan, yang jelas desa harus membentuk pengurus. Karena kalau tidak ada kepengurusan nanti tidak ada yang mengelola bank sampah, setelah sudah ada bank sampah, warga tinggal mendaftar saja,” imbuhnya.

Aribowo juga mengatakan bahwa jika kelompok bank sampah sudah terbentuk di desa, uang hasil dari tabungan bank sampah akan disetorkan ke pegadaian, akan tetapi bukan perorangan melainkan kelompok dengan nominal data sesuai dari kelompok bank sampah di desa tersebut.

Aribowo berharap, melalui program memilah sampah menabung emas diharapkan dapat menjadikan warga lebih giat lagi dalam memilah sampah.

“Semoga masyarakat lebih bisa memilah sampah yang masih bisa memiliki nilai jual, terutama sampah an-organik seperti plastik botol, gelas, kaca, kertas, logam dan lain-lain,” pungkasnya.(Teguh/mediakita.co)

Pos terkait