Kali Bremi Momok di Musim Penghujan

Kali bremi tirto

Pekalongan, Mediakita.co – Kali Bremi yang melintasi Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat,  mengalami pendangkalan sedemikian parah.  Sebab, sungai yang dulunya sebagai tempat penampung air hujan, kini justru menjadi ‘penyalur air hujan’. Hal ini menjadi momok bagi warga di sekitar bantaran sungai tersebut di musim Penghujan.

Kondisi Kali Bremi sudah tak mampu lagi menampung guyuran air hujan, sehingga ketika hujan turun, airnya malah meluap dan menggenangi rumah-rumah warga di sekitar sungai.

Seperti yang terjadi pada awal bulan ini, ratusan rumah warga di kelurahan Tirto, khususnya di RW 1 dan RW 8 terendam banjir akibat air dari Sungai Bremi meluap. Luapan itu disebabkan karena hujan deras selama 3 jam.

Menurut warga, ‘banjir di musim kemarau’ itu tak hanya karena hujan deras yang mengguyur. Tetapi terutama disebabkan oleh pendangkalan Sungai Bremi.

BACA JUGA :

Bacaan Lainnya

Dukungan ke Agung-Afif Terus Megalir, KPUD Pemalang Dikepung

31 Bank Sampah Tersebar di Batang

Di Mojo, Pemuda Mabuk Perkosa Kambing Betina Tetangga, Makan 4 Korban Jiwa

“Sungai ini sudah terlalu dangkal untuk menjadi tempat penampungan air hujan. Kami khawatir, jika datang musim penghujan nanti, kami akan kebanjiran tiap hari,” kata salah seorang warga Tirto, Budiyoso, sambil menunjukkan pendangkalan di Sungai Bremi, kemarin (23/8).

Mantan ketua RT 03 RW 01 Kelurahan Tirto itu menambahkan, Sungai Bremi sebelumnya pernah dilakukan normalisasi sekitar 20 tahunan yang lalu. Seiring berjalannya waktu, terjadi abrasi bantaran sungai dan adanya pengendapan lumpur hingga sungai menjadi dangkal.

“Dulu setelah dilakukan normalisasi, kami merasa nyaman karena tidak pernah terjadi banjir. Namun dalam dasawarsa terakhir ini, kampung kami langsung terendam banjir jika terjadi hujan deras,” tuturnya.

Selama ini, warga setempat tidak hanya berpangku tangan saja menunggu perhatian dan bantuan dari pemerintah. Sejumlah warga mengaku sudah mencoba merawat sungai tersebut untuk mengantisipasi adanya banjir.

Sebagaimana disampaikan Triono, salah seorang warga Tirto yang tinggal di bantaran Sungai Bremi. “Kami sudah berusaha bersahabat dengan alam, dengan merawat kali Bremi ini. Adapun usaha kami adalah dengan membersihkan tanaman eceng gondok yang memadati kali dan melakukan normalisasi secara manual,” ungkapnya.

Namun, warga pasrah ketika usaha mereka yang terbatas selama ini hanya dikalahkan dengan guyuran hujan yang hanya 3 jam langsung merendam ratusan rumah warga di kampungnya. Ironisnya, saat tidak terjadi hujan seperti saat ini, sungai tampak kering dengan gunungan lumpur yang berada dipermukaan air.

ia berharap kepada pemerintah agar kali tersebut dilakukan pengerukan atau normalisasi, “Jika melihat kondisi kali yang dangkal seperti ini, satu-satunya solusi untuk mengatasi banjir adalah dilakukannya normalisasi dengan alat berat. Kami berharap, pemerintah mendengarkan keluhan kami ini, agar ke depannya kami bisa terhindar dari banjir,” harapnya. (MK 014)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.