PATI, Mediakita.co – Nasib sial menimpa Ahmad Sukar, Prasetya Utomo dan Ngarbi, tiga pria asal Desa Pakis Kecamatan Tayu Kabupaten Pati tersebut ditangkap warga di Pasar Karaban Pati Jumat 20/4/2018. Mereka tertangkap tangan menyebarkan selebaran berisi ujaran kebencian terhadap Ganjar Pranowo yang maju sebagai Calon Gubernur berpasang Taj Yasin dalam Pilgub Jateng 2018
Selebaran yang mereka sebarkan itu berisi tuduhan keterlibatan Ganjar dalam kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik yang sedang ditangani KPK dengan tersangka utama mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Menurut pengakuan para pelaku, mereka mendapat bayaran seratus ribu rupiah untuk tugas tersebut. Dalam sepekan mereka ditargetkan menyebar 20 rim selebaran kepada masyarakat. Salah seorang dari mereka mengaku bahwa mereka melakukan hal itu atas perintah seseorang yang bernama Mur asal Semarang. Belum diketahui Mur ini siapa sesungguhnya?
Demi meyakinkan pembacanya selebaran tersebut didesain menyerupai Koran Suara Merdeka dengan mencantumkan tanggal terbit 20 Februari 2018. Tertulis dalam selebaran itu, ‘Nazar: Ganjar Terima Duit E-KTP’, namun setelah dicocokkan berbeda dengan Koran Suara Merdeka yang terbit pada tanggal tersebut.
Atas aksi keji yang dilakukan itu, mereka bertiga diserahkan oleh masyarakat ke Polres Pati untuk dimintai keterangan dan menunggu proses penyelidikan selanjutnya. Diduga masih ada orang lain yang terlibat melakukan hal yang sama dan disinyalir dilakukan secara terorganisir.
Diperkirakan aksi mereka ada hubungannya dengan Pilgub Jateng 2018. Mereka bermaksud menjatuhkan nama baik Ganjar Pranowo di mata masayarakat Jawa Tengah agar tidak terpilih dalam Pilgub Jateng 2018 mendatang.
‘Strategi awalnya memang ingin menjatuhkan nama baik Ganjar, kemudian aka nada tim selanjutnya yang akan menunjukkan calon gubernur yang layak dipilih’ ujar Pimpinan Anak Cabang PDI Perjuangan Kayen. Namun naas aksi mereka terkuak dan harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
Masyarakat Jawa Tengah banyak yang menyesalkan, mengapa aksi keji seperti itu masih saja berlangsung. Sebelumnya Ganjar juga difitnah melakukan penodaan terhadap agama tertentu akibat puisi Gus Mus yang dibacakannya. Bersyukur masyarakat Jawa Tengah sangat bijak menganggapi isu – isu seperti itu dan tidak mudah terprovokasi. Pakar Politik dari Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono mengatakan, ‘Isu – Isu primordial seperti tidak laku dijual di Jawa Tengah, karena masyarakat Jawa Tengah cukup bijak menanggapinya’.
Penulis : Piter Randan Bua