Ketum Seknas Jokowi Jateng: Samakan Jokowi dengan Najib Razak, Sandiaga Uno Tak Beretika

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno

SEMARANG, Mediakita.co – Sandiaga Uno mengeluarkan pernyataan  menyamakan Presiden Joko Widodo dengan eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Seperti diberitakan Suara.com, Sandiaga menyamakan kegagalan ekonomi Malaysia saat diperintah Najib Razak dengan situasi ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi.

‘Yang terjadi di Malaysia itu adalah isu ekonomi terutama biaya hidup. Biaya hidup semakin tinggi, sehingga rakyat semakin terbebani, kejadiannya sama di sini’ Ungkap Sandiga Uno di The Kemuning, Menteng, Jakarta Pusat Kamis 10/5/2018.

Sandiaga juga menilai pemerintahan Jokowi – JK saat ini belum berhasil mengentaskan berbagai masalah ketimpangan ekonomi di masyarakat. Sama halnya yang terjadi di Malaysia di rezim Najib Rasak. Karenanya, Sandiaga yakin kemenangan Mahathir di Malaysia juga akan terjadi seperti di Indonesia. Sayangnya, ia tak mengungkapkan siapa yang akan bernasib seperti Mahathir sebagai pemenang.

Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut membuat Menteri dalam Negeri terkejut, ‘Kami cukup terkejut, seorang wagub yang juga wakil pemerintah pusat di daerah membuat pernyataan oposisi’ kata Cahyo Kumolo seperti dilansir Suara.Com 28 Mei 2018.

Cahyo menilai pernyataan Sandiaga itu syarat provokasi mengingat posisinya sebagai bagian dari pemerintahan saat ini. ‘Ia tak sepantasnya membuat pernyataan seperti itu mengingat posisinya sedang dalam pemerintahan’ ungkap Cahyo. Menurutnya persoalan kepemimpinan Najib Razak di Malaysia sama sekali tidak berkaitan dengan urusan dalam negeri.

Bacaan Lainnya

Pernyataan Sandiaga Uno ini juga memancing Ketua Umum Relawan Seknas Jokowi Jateng Bambang Mugiarto angkat suara. Bambang mengatakan, ‘Sandiaga Uno adalah pejabat yang tidak beretika, menyamakan Presiden Joko Widodo dengan Mantan Perdana Menteri Najib Razak. Najib itu jatuh karena korupsi menyamakannya dengan Presiden Jokowi berarti itu adalah fitnah dan tuduhan yang serius’.

Bambang menilai bahwa pernyataan Sandiaga Uno itu syarat dengan kepentingan politik Pilpres mendatang, mengingat Sandiaga Uno posisinya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Partai oposisi yang sudah dua kali mencalonkan Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Wakil Presiden tetapi gagal.

Bambang juga menganggap bahwa pernyataan Sandiaga Uno tersebut sebagai cerminan penghiatannya terhadap jabatannya sebagai Wakil Gubernur, mengingat ia adalah bagian dari pemerintahan Jokowi – JK.

“Bagaimana mungkin seorang Wakil Gubernur yang menjadi bagian dari pemerintahan mengeluarkan pernyataan sebagai oposisi, itu adalah sebuah penghianatan’ ungkap Bambang di Pemalang, 29/5/2018. ‘Ia itu harusnya fokus bekerja seperti Pak Jokowi kalau memperhatikan bangsa ini, jangan cuma mengeluarkan pernyataan – pernyataan yang tendensius dan tidak berdasar’ tegas Bambang.

Meski demikian Bambang berharap agar pernyataan Sandiaga tersebut menjadi cambuk bagi para relawan untuk bekerja lebih keras memenangkan Joko Widodo menjadi Presiden RI dua periode. “Joko Widodo itu presiden yang bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan Indonesia yang hebat, jadi jangan samakan dengan Najib Razak di Malaysia’ tandas Bambang.

Penulis: Piter Randan B

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar