Mangkal Lagi, Diciduk Lagi! Ini Tarif PSK Pantura

Mangkal Lagi, Diciduk Lagi! Ini Tarif PSK Pantura
Mangkal Lagi, Diciduk Lagi! Ini Tarif PSK Pantura

Mediakita.co – 2 PSK (Pekerja Seks Komersial) diciduk polisi dalam operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) di warung-warung sepanjang jalan Pantura Kecamatan Ampelgading, Senin (8/5). Kedua PSK tersebut didapati sedang mangkal menunggu para pria hidung belang.

Kapolsek Ampelgading AKP Heryadi Noor, S.H. memerintahkan Kanit Sabhara, Aiptu Saebudi untuk mengirim kedua PSK tersebut ke Pengadilan Negeri Pemalang usai dimintai keterangan.

“Kami tidak menghendaki praktek prostitusi berkembang di wilayah hukum Ampelgading dan kami akan terus dan terus melaksanakan operasi terhadap para PSK yang coba-coba mangkal setelah itu kami akan mengirim dan menyidangkan di pengadilan,” ujar Kapolsek.

Dalam persidangan, ke-2 PSK itu, IA (28) warga desa Kebagusan Ampelgading dan EK (36), warga Desa Sapuro Pekalongan mengakui di depan Hakim bahwa mereka sudah sekitar dua minggu mangkal di warung makan yang terletak di Desa Jatirejo. Keduanya mengaku berpura-pura sebagai pelayan warung namun jika ada lelaki hidung belang datang dan sepakat dengan tarif maka akan melayani sesuai permintaan.

Mereka mematok tarif dari 80 ribu hingga 100 ribu tergantung dari isi kantong calon konsumennya. Rata -rata dalam semalam mereka melayani 3 orang lelaki.

Dari pengakuannya, kedua PSK tersebut dijatuhi vonis hukuman satu bulan kurungan ditambah dua bulan hukuman percobaan oleh hakim ketua pengadilan negeri Pemalang. Walaupun sedih, kedua PSK menerima keputusan hakim dan mereka mengatakan kapok tidak akan mangkal menjadi PSK lagi.

Bacaan Lainnya

“Kami mengharapkan kepada keduanya setelah bebas nanti dapat mencari pekerjaan yang halal selain menjadi PSK, karena kami tidak akan memberi ruang kepada psk untuk berprostitusi di wilayah Ampelgading,” tegas Aiptu Saebudi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.