PEMALANG, mediakita.co- Mantan Bupati Pemalang, Junaedi, ternyata tak menghadiri acara puncak hari jadi. Hal ini berbeda seperti tahun sebelumnya (2022).
Ternyata ketidakhadiran dirinya adalah imbas dari undangan. Menurutnya, ada aspek yang kata dia tidak pas.
“Ketidakhadiran saya karena permasalahan undangan. Saya punya rumah, tapi kok undangan tidak dikirim ke rumah. Seyogyanya ya kalau orang punya rumah ya surat dikirim rumah,” kata Junaedi, Rabu (25/1/2023).
Ia juga bercerita mengenai etika.
“Saya ini sudah mengabdikan diri untuk Pemalang 15 tahun, etikanya sebagai orangtua mbok dihargai. Saya tidak minta disubyo-subyo (dipuja-puja), hanya saja etikanya diperhatikan,” ujar Junaedi.
Junaedi juga membandingkan pemberian undangan pada tahun ini dengan tahun sebelumnya.
“Padahal 2022 itu habis pilkada, tentu ada tensi politik yang masih panas, tapi saat itu bupati dan sekda datang sendiri ke rumah saya. Sedangkan tahun ini (2023), undangan hanya diantar honerer dari kesbangpol,” ungkapnya.
Selain itu, Junaedi juga menyampaikan harapannya terhadap Kabupaten Pemalang. Ia berharap adanya sebuah persatuan.
“Membangun Pemalang itu tidak bisa sendirian, harus bergandengan tangan. Semua pihak harus bersatu, sebab persatuan adalah kata kunci untuk membangun Pemalang,” pungkasnya.
Oleh: Arief Syaefudin