PEMALANG, mediakita.co- Wilayah pesisir timur Pemalang kembali tergenang banjir rob. Kejadian ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya dan terus berulang, Minggu (4/12/2022).
Banjir rob ini terjadi sejak hari Sabtu kemarin (3/12/2022). Wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Ulujami.
Di Kecamatan Ulujami, ada 8 desa yang dikepung banjir rob. Diantaranya, Desa Blendung, Kaliprau, Pesantren, Tasikrejo, Ketapang, Mojo, Kertosari dan Limbangan.
Berdasarkan data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemalang, ada ribuan orang yang terdampak langsung dari banjir rob.
“Total ada 1.272 KK (Kepala Keluarga) yang terdampak banjir kali ini. Jika dihitung lebih lanjut, maka ada 3.900 orang yang juga terdampak,” kata Wahadi, Kepala Pelaksana BPBD Pemalang.
Upaya Penanganan Banjir Rob
Sebagaimana diketahui, untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang terus berulang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, bahkan telah meminta pemerintah pusat turun membantu.
Permintaan tersebut kemudian direspon dengan turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2019. Dalam aturan itu, penanganan banjir rob Pemalang diatasi dengan pembangunan sabuk pantai.
Pembangunan Terhalang Adanya Pandemi Covid-19
Isi Pepres Nomor 79 Tahun 2019, sebenarnya akan direalisasikan pada tahun berikutnya, yaitu 2020. Namun demikian, terhalang dengan datangnya Pandemi Virus Covid-19.
Imbasnya, pembangunan sabuk pantai belum juga dilakukan. Rencana pembangunan sabuk pantai, akan menggunakan dana pusat dengan mekanisme DAK (Dana Alokasi Khusus).
Pengerjaan proyek, ditangani secara langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Kajian Kebencanaan Tentang Wilayah Pemalang yang Rawan Banjir Rob
Merujuk kajian kebencanaan milik BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melalui InaRisk, menyatakan, Kabupaten Pemalang memiliki tingkat bahaya gelombang dan abrasi sedang hingga tinggi. Wilayah yang berpotensi, ada di 4 kecamatan yang letaknya di pesisir.
Luasan yang mempunyai tingkat bahaya tinggi, baik itu bencana gelombang air dan banjir rob, mencapai 23.118 hektare.
Pemkab Pemalang Mendorong Realisasi Proyek Strategis Nasional Pembangunan Sabuk Pantai
Sementara itu, saat mediakita.co melakukan telewicara dengan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, pihaknya tengah berupaya secara serius agar pembangunan sabuk pantai segera dilakukan.
“Mengingat urgensitas yang tinggi, kami berupaya melakukan pendekatan kepada pemerintah pusat untuk dapat sesegera mungkin merealisasikan pembangunan sabuk pantai. Sebab, hanya itu solusi untuk menangani banjir rob yang terjadi,” tuturnya dengan mediakita.co.
Sabuk Pantai
Sabuk pantai merupakan struktur pelindung pantai yang menggunakan teknologi Karung Geotekstil Memanjang (KGM) dengan menggunakan material geotekstil yang diisi dengan campuran air dan pasir. KGM adalah sistem tiga dimensi yang berbahan geotekstil (baik yang berupa anyaman atau nirnyam) yang diisi pasir.
Dengan demikian, maka ombak yang menghantam pantai bisa berkurang sehingga abrasi pun dapat diminimalisasi.
Oleh: Arief Syaefudin