Menelusuri Nama “Curup Jepun” Kabupaten Way Kanan

WAY KANAN, mediakita.co,- Ada yang tahu berasal dari mana nama Curup Jepun yang berada di Kabupaten Way Kanan, Lampung? Rupanya, nama Jepun, ada hubungannya dengan kebiasaan warga setempat.

Pencarian nama yang tepat bagi sebuah curup yang berada di Dusun Sumber Agung, Negeri Baru, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Way Kanan itu, dimulai dari niatan untuk mengenalkan curup tersebut, kepada masyarakat luas.

“Kami sempat komunikasi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat, kebetulan pada saat itu kami melakukan gotong-royong serentak yang diwakili oleh masyarakat kami, dari 15 Dusun, pada tanggal 19 Juli 2020, Jelas Kepala Kampung Negeri Baru Gajahtera.

Saat rehat, Gajahtera mengajak berbincang warga yang ikut gotong-royong. Ketika Gajahtera bertanya kepada Kadus Sumber Agung bernama Kosim, Kadus mengaku tidak paham mengenai asal-muasal penamaan curup itu.

“Menurut Kosim, nama curup ini sudah dikenal dan diberi nama sebelum dusun terbentuk. Ketika kami hendak mempromosikannya kami terus mencari tau informasi tentang nama awal cerita nama curup tersebut”, Papar Gajahtera.
Lebih lanjut, keberadaan dusunnya tidak jauh dengan dusun lain, yang dihuni juga warga mayoritas dari Suku Ogan dan Semendo.

Bacaan Lainnya

“Disitulah mereka mendapat cerita dari salah satu warga yang bernama Haryadi, yang juga Kadus Way Ulai, agar nama Jepun itu tidak dirubah. Saat saya tanya kepada beliau apa arti Jepun bagi mereka?”, Lanjut Gajah.

Warga serempak menjawab bahwa menurut mereka penamaan Jepun berhubungan dengan musim. Waktu musim, baik penghujan dan kemarau, banyak warga sekitar dahulu bermusim ke Curup tersebut. Lokasi Curup itu ada sebuah Pohon Besar dan Rindang dan ditumbuhi rerumputan yang selalu berembun.

“Bahkan kalau kemarau, dilokasi air terjun selalu ada tanda suara seperti suara besi beradu. Makanya ketika warga ke lokasi curup selalu menyebutnya Curup Jepun. Intinya Jepun itu adalah sebuah musim tempat masyarakat yang berkebun di sekitaran lokasi beristirahat sambil mandi dan menikmati panorama air terjun”, Lanjutnya

Akhirnya, Gajahtera sepakat memberi nama curup tersebut Curup Jepun Negeri Baru, dengan nama atau adok dalam bahasa Lampung Peraduan yang artinya Curup penutup di aliran Sungai Tangkas. Karena menyadari ada satu sejarah yang tidak bisa di hilangkan.

“Semoga curup ini menjadi objek Wisata andal di Way Kanan ini. Karena ada eksotis. Seperti sebuah pulau ditengah yang menghadap Curup. Air terjunnya membelah dua. Ada tempat pemandian orang dewasa dan anak-anak. Aliran sungai yang masih alami jernih nan elok terlihat di saat musim kemarau, dan yang tidak kalah penting bagi yang memiliki hobi Foto, ada sunset membelakangi Curup tersebut”, Tukas Gajah. Tidak hanya itu, pelancong juga dapat memancing dan melakukan arum jeram.

Dengan pemanfaatan Curup Jepun, diharapkan ada nilai ekonomis yang dapat dinikmati warga nantinya, selain tentunya menyerap tenaga kerja.

Walau demikian, ada sejumlah permasalah. “Terkendala dengan akses jalan, karena masih tanah merah, kalu musim penghujan sulit untuk menuju lokasi karena jalannya licin. Insya Allah kedepan kita akan prioritaskan pembagunan padat karya jalan menuju akses lokasi bersama Badan Permusyawatan Kampung. Kita juga mengharapkan Pemkab Way Kanan dapat membantu memprioritaskan pembangunan jalan ke lokasi curup tersebut”, Tutup Gajahtera. (Rita-Vera/mediakita.co).

Pos terkait