ajibpol
NASIONAL

Miris ! Netizen Ungkap Ketentuan Dokter Residen Anestesi dari Seniornya

SEMARANG, mediakita.co- Kasus Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang diduga bunuh diri, terus menjadi sorotan publik.

Setelah meninggal pada 12 Agustus 2024 dan baru mencuat dua hari kemudian, netizen menunjukan empatinya dengan membuat tagar dengan kata kunci UNDIP dipencarian google dan pengguna media sosial x.

Pantauan mediakita.co pada pukul 10.00 WIB, kata UNDIP di media sosial X telah menjadi salah satu trending topik kata kunci pecarian Indonesia yang terus bertengger berturut-turut selama 24 jam, hingga mencapai 41.1 K posts.

Berikut sejumlah ketentuan bagi para dokter residen anestesi yang dibuat seniornya, yang diungkap akun pengguna media sosial X, Vonne Tarawan @Vtarawan79494, Rabu, (14/08/2024).

https://x.com/VTarawan79494/status/1823739616324907381

Pasal Anestesi :

  1. Senior selalu benar
  2. Bila senior salah, kembali ke pasal 1
  3. Hanya ada kata ya dan siap
  4. Yang enak hanya untuk senior
  5. Bila junior dikasih enak tanya kenapa
  6. Jangan pernah mengeluh karena semua pernah mengalami
  7. Jika masih mengeluh, siapa suruh masuk anestesi
Baca Juga :  Ribuan Triliun Uang Pemerintah Disimpan Dimana? Ini Penjelasan Sri Mulyani !

Larangan di Anestesy :

  1. Berkelahi
  2. Selingkuh
  3. Narkoba

HP dilarang keras off.  24 jam on. Setiap ada chat WA, harus segera direspon. Ada Telpon segera angkat. Jika menelpon senior lalu tidak diangkat, maksimal batas menelpon 3 kali. Jika telepon ketiga tidak diangkat, sms

Tiga waktu yang diperbolehkan tidak angkat telepon :

  1. Sholat
  2. Sedang bicara dengan dpjp
  3. Saat edukasi/ekstubasi

Setelah 3 waktu diatas langsung telepon balik.

Tata Krama di Anestesi :

  1. Selalu sebutkan ijin bila bicara dengan senior
  2. Semester 0 hanya boleh bicara dengan semester 2, dilarang keras bicara dengan semester diatas kami, kecuali senior kami yang bertanya langsung ke bpk/ibu sekalian

Biar kata bapak kenal dengan senior kami, atau teman akrab senior kami, di IBS haram hukumnya semester 0 bicara dengan semester diatas kami.

Ketatnya pengawasan dilingkugan pendidikan dokter spesialis ini, pengguna media sosial memilih akun anonim untuk mengungkapkan sejumlah fakta yang menjadi beban berat bagi dokter residen.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui ada intimidasi kepada para junior peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga :  REFLEKSI HARI SANTRI, Ahmad Basarah: Jihad Berarti Bela Tanah Air

Intimidasi tersebut berupa pelarangan para junior untuk berbicara mengenai kasus seorang mahasiswi yang diduga bunuh diri karena dirundung seniornya, Kamis (15/8/2024).

Untuk kepentingan penyelidikan adanya intimidasi tersebut, pihaknya langsung menutup sementara kegiatan belajar PPDS Anestesi Undip.

“Itu sebabnya kita berhentikan sementara. Supaya penyelidikan ini bisa dilakukan dengan cepat bersih dan transparan bebas dari intimidasi yang sekarang terjadi,” jelas Menteri Budi.

Artikel Lainnya