PEMALANG, mediakita.co– Membicarakan situs sejarah, hampir selalu terkait dengan cerita mistis yang berkembang dan diyakini menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Sebagai bangunan sangat tua yang ternyata dulu adalah Pendopo Pemalang semasa Bupati Raden Adipati Arya Notonegoro, fenomena mistis melekat bahkan dari aroma yang menyengat di ruangannya.
Eyang Tuti, (76), satu-satunya trah keturunan Notonegoro yang kini menempatinya mengisahkan bahwa ada satu ruang kamar yang hingga kini tidak berani untuk menutup pintunya. Disebelahnya ada satu ruangan lagi yang menurut cerita dari ibunya, menjadi tempat “menyimpan” pusaka. Di situlah beberapa pusaka dimasukan dalam koper dan di pendam dalam tanah.
“Beberapa pusaka telah mukso (hilang-red), bahkan sebagian yang ada di Pendopo Pemalang sekarangpun, ada informasi telah di bawa ke Keraton Solo semasa bupati pak Makhrus,” katanya menjelaskan.
Menurutnya, di sini juga ada sumur tua. Konon di jaga oleh leluhur dan memiliki tuah tertentu. Dulu, semasa orde baru ada seseorang yang ingin jadi bupati Pemalang ke sini. Dan setelah beberapa hari benar, ternyata beliau jadi Bupati Pemalang. (R-!=01).