Monyet Penunggu Candi Batur Pembawa Keuntungan

Puluhan monyet terlihat akrab yang meminta makanan ke setiap pesinggah jalan di Candi Batur

PEMALANG, mediakita.co – Pesona Kera Liar atau dalam bahasa setempatnya ‘Monyet’ Candi Batur yang terletak di Desa Bulakan, Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang-Jawa Tengah, ternyata bisa menjadi tumpuan hidup bagi sejumlah pedagang asongan warga setempat.

Panorama alam hutan lindung Candi Batur dan monyet liarnya, menjadi daya tarik pengguna jalan yang lewat di jalan raya arah Pemalang-Purwokerto. Sepanjang hari, pengguna jalan yang lewat selalu ada yang berhenti untuk menyaksikan monyet liar sambil beristirahat.

Bak tempat Wisata tiban, monyet Candi batur pun kini menjadi tumpuan hidup bagi para pedagang asongan di wilayah itu. Tarmiyah (70) mengaku sangat terbantu dengan keramaian singgahan pengguna jalan yang lewat untuk sekedar menikmati panorama dan perilaku monyet liar Candi Batur ini.

Menurut, perempuan yang sudah kelihatan keriput itu, dapat meraup omset perharinya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. ” Setiap hari biasanya mendapatkan antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu dan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

” Kalau dulu, waktu masih sendirian, pendapatan saya bisa mencapai 300 ribu per hari. Sekarang banyak yang ikut jualan seperti saya jadi pendapatannya menurun,” tambahnya.

Bacaan Lainnya
Monyet Penunggu Candi Batur Pembawa Keuntungan
Mbah Tarmiyah, Salah satu pedagang asongan yang mendapat keuntungan dari para pesinggah jalan di Candi Batur

Perempuan uzur yang masih keliatan prima ini, mengaku sebagai orang pertama yang memanfaatkan peluang ekonomi tempat ini. Ia memulai jualannya dari beberapa tahun lalu secara tidak sengaja. Berbekal wangsit (petunjuk), akunya hanya berniat memberi makan para monyet yang ada di Candi Batur.

Seperti halnya pepatah yang mengatakan ‘Ada Pedang Ada Belalang, Ada Air Ada Pula Ikan’. Kerja tanpa pamrih Tarmiyah, salah seorang warga sekitar Candi Batur ini bertuah rejeki nomplok. Para pengunjung singgahan di Candi Batur tersebut, kini menjadi ladang kehidupannya untuk mengais rejeki dengan jualan kacang guna memberi makan monyet liar Candi Batur.

Tahun lalu, Tarmiah bahkan mampu meraih omset hingga 8 Kwintal dalam setahun. ” Tahun kemarin, untuk menyiapkan stok hari-hari besar, seperti hari Raya Idul Fitri saya habis 8 kwintal,” ungkapnya saat berbincang dengan mediakita.co.

Dari pantauan mediakita.co, memang tempat yang satu ini tidak pernah sepi oleh pengunjung. Dari pengunjung yang pergi secara otomatis akan ada lagi pengunjung yang datang seakan sudah ada yang mengarahkan. Namun, ini lah ke unikan di Candi Batur, tempat yang sederhana berada persis pinggir jalan, serta banyaknya kera liar yang sudah akrab dengan kehadiran manusia yang menempati candi tersebut, memberi warna tersendiri untuk keunikan wisata di Candi Batur dari tempat wisata lainnya yang ada di Pemalang.

Redaksi : mediakita.co

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.