JATENG, mediakita.co – Meninggalnya salah satu putra terbaik dalam dunia perwayangan, Ki Seno Nugroho dalang asli Yogyakarta membawa kesedian bagi banyak kalangan. Jenasah Ki Seno Nugroho disemayamkan di rumah duka Dusun Gayam, Desa Argosari, Kec. Sedayu, Kab.Bantul. dan rencana akan diimakamkan pada Rabu 4 November 2020 Pukul 13:00 di Makam Semaki Gede, Yogyakarta.
Para pelayat terus berdatangan ke rumah duka Ki Seno Nugroho sang dalam fenomenal di nDalem Tunggul Pawenang. Dalam tayangan live-streaming dari rumah duka, para pelayat mendoakan almarhum, ada yang mensholatkan, ada pelayat yang juga mendoakan dengan cara agama Kristen.
Para wiyaga dan sinden yang selama ini selalu bersama Ki Seno Nugroho memberikan penghormatan terakhir dengan mengalunkan gending dengan tema tembang pelepasan. Dengan balutan baju berwarna hitam, semakin menegaskan kesedihan para wiyaga dan sinden.
Ki Seno Nugroho Dalang Lintas Iman
Harry Abe, salah satu pengagum Ki Ki Seno Nugroho menyampaikan, “Beliau berperan besar melestarikan dan mengembangkan wayang sebagai bagian dari budaya Jawa. Semoga lahir banyak dalang-dalang muda lainnya di masa datang.” Harry Abe sendiri merupakan warga Katolik di Depok Jawa Barat, yang pernah menjadi salah satu panitia pagelaran wayang yang diselenggarakan Paroki Herkulanus Depok.
Kesan lain yang adalah dari Thomas Hardjono, salah satu Katolik Depok, “Kawula ngaturaken ndherek bela sungkawa awit sedanipun Ki Seno Nugroho, ingkang saged mbabaraken tembang Pepiling (rukun Islam) kaliyan pitutur Semar mBangun Jiwo saking 10 Perintah Allah, wonten ringgit wacucal ing paroki St Petrus Pekalongan🙏Mugi swargi Ki Seno tinampi Gusti kangge nyemarakaken pasamuwan suci,” (Saya mengucapkan ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Ki Seno Nugroho, yang bisa menguraikan tembang Pepiling (Rukun Islam) dengan wejangan Semar mBangun Jiwa dari 10 Perintah Alla saat pagelaran di Paroki Santo Petrus Pekalongan. Semoga almarhum Ki Seno diterima Tuhan untuk menyemarakkan perjamuan suci).
Penulis : Harshan