PEMALANG, mediakita.co- Sejumlah pasar di Kabupaten Pemalang, nampak memprihatinkan dan perlu adanya perbaikan, Selasa (2/12/2025).
Dalam catatan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pemalang, ada belasan pasar tradisional yang kondisinya kurang baik.
“Ada enam belas (16) pasar yang perlu dilakukan revitalisasi (perbaikan),” ujar Ketua Komisi C DPRD Pemalang, Hepi Priyanto.
Pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Pemalang aktif ke pusat untuk mencari anggaran perbaikan pasar tradisional.
“Tentu dewan mendorong agar Pemkab (Pemerintah Kabupaten) aktif mencari dana pusat, supaya kita dapat anggaran revitalisasi pasar,” jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa pemerintah pusat pada era Presiden Joko Widodo, menempatkan Kabupaten Pemalang menjadi daerah penerima program revitalisasi pasar tradisional.
Akan tetapi pogram itu terhenti, karena Pandemi Covid-19.
“Dulu, sebelum Corona, sebelum Covid-19, Pemalang itu masuk Inpres untuk revitalisasi pasar, waktu itu yang jadi prioritas adalah perbaikan Pasar Pagi Pemalang,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemalang Fera Djokosusanto, mengatakan, akan kembali mengajukan anggaran ke pusat guna perbaikan pasar-pasar tradisional.
“Betul, ada rencana tahun depan diajukan. Apalagi kondisi sarpras (sarana dan prasarana) sudah sangat memprihatinkan,” kata dia.
Berdasarkan studi kelayakan terdahulu, perbaikan pasar tradisional di Pemalang menelan anggaran tidak sedikit. Bahkan bisa ratusan miliar rupiah.
“Sebagai contoh, studi kelayakan dulu, revitalisasi Pasar Pagi Pemalang, angkanya bisa sampai 250 miliar. Itu angka 5 tahun yang lalu,” bebernya.
“Bayangkan jika ada belasan pasar, maka anggarannya berapa. Dengan APBD pasti tidak cukup, maka dari itu kami ajukan proposal ke pusat,” imbuhnya.
Oleh: Arief Syaefudin
